Ibu Hamil 9 Bulan Ditinggalkan di Samarinda, Suami Pulang Kampung lalu Hilang tanpa Kabar

Ibu Hamil 9 Bulan Ditinggalkan di Samarinda, Suami Pulang Kampung lalu Hilang tanpa Kabar

6 Juni 2020 Off By YAARO

SAMARINDA – Bantuan untuk SR (38), seorang istri hamil 9 bulan yang ditinggal suaminya di Samarinda, Kalimantan Timur, terus berdatangan.

Bantuan tersebut berupa uang, sembako, perlengkapan bayi, tanggungan biaya persalinan, hingga tawaran adopsi anak.

“Hari ini kami antar daster buat ibunya, popok, bedak, sabun mandi, dan pakaian untuk kebutuhan bayinya. Bantuan terus mengalir, insya Allah cukup untuk kebutuhan setelah lahir,” kata Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim Rina Zainun, Jumat (5/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Selain bantuan pakaian, sembako, dan uang, ada juga tawaran adopsi datang dari para donatur. Namun, dirinya tak memperbolehkan, termasuk SR sendiri.

“Banyak yang mau adopsi bayi itu setelah lahir, tapi kami enggak mau. Karena garis seorang ibu, biar bagaimana pun tetap pelihara sendiri anaknya,” ujar dia.

Tak hanya itu, sudah ada empat yayasan juga menawarkan diri untuk menampung SR dan bayinya setelah lahir.

Ibu hamil 9 bulan yang ditinggal suami di Samarinda (Sumber: Tribunnews.com)

Dari keempat yayasan tersebut, kata Rina, SR sudah memutuskan untuk tinggal di Yayasan Yatim Berkah Syariah di Samarinda Sebrang setelah melahirkan.

“Jadi kebutuhan selanjutnya bisa tercukupi,” kata Rina.

Hingga saat ini, donasi terus berdatangan seiring dengan informasi kondisi SR yang memprihatinkan tersebar luas di Samarinda dan Kaltim.

“Apa pun permasalahan yang sedang menimpa dia dan suaminya, kalau kami tidak melihat persoalan rumah tangga mereka. Yang jelas, kita bantu dia karena dia adalah seorang perempuan dan calon ibu yang harus dibantu agar dia bisa melahirkan dengan selamat,” ungkap Rina.

Imam Sopingi, donatur yang menanggung biaya persalinan SR, mengaku iba dengan kondisi SR hingga tergerak hati untuk membantu menanggung semua biaya persalinan.

“Awalnya melihat postingan di media sosial. Saya baca kondisi ibu itu sangat memprihatinkan. Kondisi hamil suami enggak ada, uang enggak ada, keluarga juga enggak ada,” kata Imam.

Sejak itu, Imam berusaha menghubungi akun yang mengunggah soal SR di media sosial dan akhirnya mengunjungi SR di sebuah rumah kontrakan di Jalan Damanhuri, Samarinda.

“Kami sudah bawa dia cek satu kali ke Klinik Bidan Aminah di Jalan Merdeka. Dari situ, kami belanja sembako. Setelah itu saya bilang, urusan biaya persalinan saya yang tanggung,” ujar Imam.

“Rencana besok, kami cek terakhir kondisi bayi dan ibunya, sudah sembilan bulan delapan hari. Rencananya, kami akan titip saja di bidan sampai melahirkan,” sambung iman.

Untuk keberadaan suaminya, Cak Imam bahkan sudah meminta tolong rekannya untuk mencari alamat suami sesuai yang disampaikan SR di Malang, Jawa Timur.

“Tapi, ibunya (SR) tidak mau. Dia bilang, tolong jangan cari suami saya. Saya ikhlas. Akhirnya batal. Padahal, saya sudah minta orang carikan suaminya, biar bisa lihat kondisi istrinya,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, SR ditinggalkan suaminya sejak 8 Mei 2020.

Saat pergi, suaminya meminta izin pulang kampung ke Malang, Jawa Timur. Namun, sudah tak ada kabar sejak 25 Mei 2020 hingga saat ini.

Karena tak ada kabar dan kiriman uang apa pun, SR bergantung makan dari tetangga kontrakan.

Kadang ia merasa malu dan harus menahan lapar seharian. Belum lagi usia kehamilan yang tinggal menunggu hari kelahiran.

“Saya sempat frustrasi. Tapi, sekarang sudah banyak bantuan, saya sangat berterima kasih,” kata SR saat ditemui di rumah kontrakan di Jalan Damanhuri, Samarinda, Rabu (3/6/2020).