Ini Penjelasan Google soal Tanda SOS dan TOLONG yang Muncul di Pulau Laki

Ini Penjelasan Google soal Tanda SOS dan TOLONG yang Muncul di Pulau Laki

20 Januari 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Pihak Google memberikan tanggapan terkait munculnya tag ‘SOS’ dan ‘Tolongg’ di Pulau Laki.

Nampaknya pihak Google enggan berkomentar panjang lebar terkait hal ini dan hanya menjelaskan bahwa terdapat 3 sumber dalam data pada Google Maps.

3 sumber tersebut adalah sebagai berikut:

1. Google sebagai penyedia platform yang memberikan data garis batas yang menunjukkan pulau, jalan, perairan, dan sebagainya.
2. Pihak ketiga dan sumber publik, seperti data dari pemerintah dan institusi peta untuk memberikan penamaan jalan, kota, wilayah, dan keterangan geografis lain.
3. kontribusi pengguna.

Berdasarkan data di laman Google Maps, pengguna memang bisa membantu Google untuk melengkapi data pada Google Maps lewat fitur “add missing place” dan “Contribute”. 

Dengan fitur tersebut, pengguna bisa menambahkan sendiri nama tempat yang belum ada di Google Maps, memilih kategori tempat, dan keterangan tambahan.

Keterangan tambahan itu antara lain seperti nomor telepon, waktu buka, foto, hingga alamat web.

Sekadar informasi, pilihan kategori tempat, entah itu taman, tempat belanja, atau hotel, akan menunjukan tag khusus.

Pada tag SOS di Pulau Laki sendiri muncul dengan simbol taman.

Namun, semua input tersebut tidak langsung terupdate di Google Maps, melainkan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pihak Google.

Tidak hanya menambahkan data baru, pengguna juga dapat melaporkan jika ada data yang salah.

Sama seperti penambahan data, pelaporan data juga akan terlebih dahulu melalui pengecekan pihak Google.

Kemudian akan diputuskan apakah data tersebut memang benar tidak sesuai.

Selain pihak Google, Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS turut menanggapi hal ini.

Ia menyebut akan mengecek kebenaran informasi perihal tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Sebab menurut Rasman, sejauh ini tidak ada tanda-tanda atau informasi bahwa masih ada penumpang Sriwijaya Air yang selamat.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menuturkan pihaknya bersama TNI AL, Polairud, dan Basarnas telah menyisir seluruh perairan Kepulauan Seribu selama proses operasi pencarian Sriwijaya Air.

“Sudah seluruh perairan, kemudian di pulau itu, kan di pulau itu memang enggak ada penduduk di situ, itu sudah dipatroli sampai daerah sana, sampai pesisir lebih dari itu malah, sudah dipatroli semua,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia.

Tanggapan warganet

Sebelumnya, munculnya tag ‘SOS’ dan ‘Tolonggg’ di Pulau Laki pada Google Maps memberi tanda tanya besar kepada masyarakat Indonesia.

Sejumlah pengguna Twitter mengaitkan tag itu kepada tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Banyak yang menilai bahwa tag tersebut merupakan pertanda seseorang membutuhkan pertolongan.

Namun tak sedikit yang menganggap ini hanya guyonan semata, lantaran tak berselang lama muncul tag yang terkesan bercanda.

(Mel/Ana)