Intelijen ‘Five Eyes’ Ancam Keamanan WhatsApp

Intelijen ‘Five Eyes’ Ancam Keamanan WhatsApp

1 Agustus 2019 Off By Meliana Leonardi

NESIATIMES.COM – Hampir semua layanan perpesanan menerapkan teknologi penyandian atau enkripsi end to end. Enkripsi end to end ini berarti pesan hanya dapat dibaca oleh pihak pengirim dan pihak penerima. Namun teknologi yang digunakan oleh aplikasi WhatsApp ini terancam keamanannya oleh kelompok intelijen ‘Five Eyes’.

Intelijen Five Eyes merupakan gabungan biro mata-mata Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Inggris, dan Kanada.

Intelijen ini dikabarkan baru saja menggelar pertemuan dengan tuan rumah Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel. Di dalam pertemuan ini mereka membahas upaya menangani terorisme dan pelecehan anak, serta mengharapkan sebuah akses khusus backdoor pada WhatsApp dan platform komunikasi tersandi yang lain. Bahkan pembahasan mengenai komunikasi tersandi di WhatsApp dan layanan lainnya menjadi salah satu topik utama.

Menerut Patel tak seharusnya perusahaan teknologi menerapkan layanan komunikasi tersandi pada layanan mereka. Layanan ini dapat disalahgunakan menjadi sebuah wadah kriminal yang mengerikan dan tidak dapat terdeteksi.

Tak hanya terjadi di tahun ini, tahun silam lembaga intelijen Inggris GCHQ juga mengusulkan agar aplikasi komunikasi tersandi memberi ruang kepada agen pemerintah untuk dapat memantau pesan-pesan yang dikirimkan.

Kala itu, WhatsApp menolak saran tersebut. “Jika pejabat minta penyedia layanan menulis ulang software untuk mengizinkan ada partisipan ‘hantu’ dari pemerintah Inggris dalam pesan terenkripsi, tak ada cara mencegah pemerintahan lain melakukannya,” sebut WhatsApp sebagaimana dikutip dari Inet Detik Com.

Meskipun sudah banyak didesak untuk memberikan akses membuka pesan kepada aparat untuk membongkar kasus kejahatan tetapi hingga kini pihak WhatsApp belum memberikan komentar apapun tentang hal tersebut.

 

(MEL/EFG)