Jokowi dan Iriana Bergaya Love Sign ala Korea

Jokowi dan Iriana Bergaya Love Sign ala Korea

25 November 2019 Off By NANAHARASUYA

NESIATIMES.COM — Momen menarik terjadi saat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana berfoto dengan masyarakat di Busan, Korea Selatan. Jika biasanya hanya berpose melambaikan tangan, kali ini keduanya bergaya simbol cinta ala orang Korea.

Hal tersebut terjadi saat Jokowi dan Iriana mengunjungi Gamcheon Village Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11). Setibanya di Kampung Warna Warni itu, beberapa masyarakat yang tengah menjalankan aktivitas antusias melihat sosok mantan Gubernur DKI Jakarta.

Mereka mengeluarkan ponsel masing-masing dan memotret Jokowi yang tengah melihat-lihat kawasan Gamcheon Village. Ada juga yang meminta untuk berswafoto bersama Jokowi.

Seperti biasanya, mantan wali kota Solo itu pun meladeni warga Korea Selatan yang ingin berfoto bersama. Saat diajak foto oleh ketiga perempuan Korea, Jokowi dan Iriana tampak berpose love sign atau simbol cinta yang biasanya digunakan oleh warga negeri gingseng itu. Senyum merekah di wajah Jokowi dan Iriana.

Bukan hanya meninjau desa seni itu saja, Jokowi bersama Iriana juga menikmati pemandangan Gamcheon Village dari salah satu kafe. Kafe ini memang memiliki spot bagus untuk melihat keindahan Gamchoen Village.

Jokowi Puji Gamcheon Village

Jokowi sendiri memuji penataan Gamcheon Village Kampung Warna Warni. Dia menilai kampung yang kini diminati wisatawan itu tak hanya bagus dalam hal penataan saja, namun juga pemberdayaannya.

“Jadi misalnya di sini kita bisa beli ada kafe, bisa minum kopi tapi murah. Kemudian juga ini makanan-makanan seperti ini tapi kemasannya dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand dan ya penyajiannya sangat murah. Sangat murah,” kata Jokowi usai mengunjungi Gamcheon Village.

Kemudian dia pun mempertimbangkan akan membuat program nasional agar desa-desa di Indonesia seperti Gamcheon Village. Dia berharap konsep desa seni itu dapat memberikan inspirasi untuk kepala daerah.

“Kampung-kampung kita bagi desa-desa kita bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya

***