Pejabat KKP Cerita, Edhy Prabowo dan Istri Pinjam Kartu Kredit, Beli Barang Mewah, Harganya Selangit

Pejabat KKP Cerita, Edhy Prabowo dan Istri Pinjam Kartu Kredit, Beli Barang Mewah, Harganya Selangit

18 Februari 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM — Muhammad Zaini Hanafi, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menceritakan aksi belanja ‘mewah’ Edhy Prabowo dan istrinya.

Cerita ini ia ungkapkan dalam persidangan terhadap pemilik PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito yang menjadi terdakwa perkara dugaan suap izin ekspor benur.

Aksi belanja mewah Edhy Prabowo dan Iis Rosita Dewi

Melansir dari jpnn.com, saat kunjungan kerja ke Hawaii, Amerika Serikat, Zaini memang ikut dalam rombongan eks Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

Zani menceritakan saat itu Edhy meminjam kartu kreditnya untuk keperluan belanja barang mewah bersama istrinya Iis Rosita Dewi yang merupakan anggota Komisi V DPR RI itu.

Awalnya politikus Gerindra itu membeli jam tangan merek Rolex saat di Hawaii, lalu sang istri juga menginginkan jam tersebut.

Namun saat ingin membeli jam tangan itu untuk istrinya ternyata limit kartu kredit Edhy tidak mencukupi.

Oleh karena itu, Edhy meminjam kartu kredit milik Zain.

Tapi kartu Zain saat itu tak bisa digunakan sehingga batallah Iis membeli jam tangan Rolex tersebut.

Namun, keesokan harinya Iis meminjam lagi kartu kredit pejabat eselon I KKP itu untuk belanja sejumlah barang mewah.

Yakni, tas Hermes, sepatu Channel, parfum dan syal.

“Besok paginya baru meminjam kartu kredit lagi itu untuk membeli tas Hermes, kemudian parfum sama syal, kalau tidak salah,” kata Zaini saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Lebih lanjut Zaini merinci harga barang-barang tersebut sebagaimana permintaan hakim.

Prakiraan Zaini, harga tas Hermes milik Iis itu mencapai USD 2.600 dan sepatu Channel-nya USD 9.100.

Sedangkan parfum yang Iis beli harganya sekitar USD 300, dan syal USD 2.200.

Zaini mengaku sampai saat ini Edhy maupun Iis belum mengembalikan pengeluaran dari kartu kreditnya itu.

Namun, ia bertekad untuk menagih karena semula janji keduanya adalah meminjam.

Di sisi lain, Hakim ingin mendapat kejelasan apakah pemberian itu sifatnya pinjaman atau penawaran dari Zaini.

Oleh karena itu, Zaini menyatakan siap dikonfrontir dengan Iis mengenai peristiwa belanja ‘Mewah’ itu.

(Mel/Mel)