Pemisahan Agama dan Negara Telah Disekapati, Sudan Dalam Proses Pemulihan

Pemisahan Agama dan Negara Telah Disekapati, Sudan Dalam Proses Pemulihan

11 September 2020 Off By Alexander Fernando

NESIATIMES.COM – Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok telah mengakhiri hukum Islam di dalam system pemerintahan negara. Kini memutuskan untuk memisahkan aturan antara agama dan negara.

“Agar Sudan menjadi negara demokratis di mana hak-hak semua warga negara dijunjung, konstitusi harus didasarkan pada prinsip ‘pemisahan agama dan negara,'” ungkap dokumen tersebut seperti dikutip dari Kompas.com.

Pemerintahan dan pemimpin kelompok pemberontak Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan Utara, Abdel Aziz Al Hilu, telah mendatangani deklarasi di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, pada Kamis kemarin, menurut Gulf News, Minggu (6/9/2020).

Kesepakatan muncul kurang dari sepekan usai pemerintah berdamai dengan kaum pemberontak. Dengan harapan penyelesain pertempuran yang melanda Darfur dan bagian lain Sudan di bawah dictator digulingkan, Omar Al Bashir.

Menurut Amerika Serikat (AS) Sudan adalah penyokong terror pada 1993 dan kemudain menjatuhkan sanksinya hingga 2017.

Dengan kesepakatan yang telah disepakati Sudan menuju pemulihan dari isolasi internasional setelah Omar Al Bashir merebut kekuasaan pada tahun 1989 dan menerapkan pemahaman garis keras terhadap hukum Islam.

(EFG/ALX)