Sebar 121.385 Personel, Polri Tindak Tegas Pengganggu Natal & Tahun Baru

Sebar 121.385 Personel, Polri Tindak Tegas Pengganggu Natal & Tahun Baru

19 Desember 2019 Off By STEVEN

JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia mengancam organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu masyarakat merayakan momen Natal dan pergantian Tahun Baru Masehi.

Dilansir dari merdeka.com, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan bahwa bagi ormas atau kelompok masyarakat yang sudah diingatkan untuk tidak melakukan tindakan intoleran, namun tetap melanggar akan ditindak secara tegas.

“Apabila sudah diingatkan tidak mengindahkan ya, maka kita akan melakukan tindakan tegas kepada kelompok masyarakat yang melakukan tindakan intoleran dan juga melanggar hukum,” tegas Asep di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Sebelum bertindak tegas, Asep mengatakan polisi sudah terlebih dahulu memberikan peringatan kepada ormas yang kerap bertindak intoleran untuk tidak mengganggu jalannya Natal dan Tahun Baru 2020. Baru ketika mereka tetap melakukan sweeping, maka polisi akan bertindak keras terhadapnya.

“Kita sudah mengingatkan ya kepada ormas-ormas yang sering kali melakukan itu,” ujarnya.

Asep menjelaskan bahwa hal itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Bapak Presiden dan perintah tegas menurut saya dari Beliau memberikan jaminan tidak ada gangguan pada saat natal dan tahun baru,” jelas Asep.

Sebar 121.385 Personel

Dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru, Asep mengatakan bahwa Polri menyiapkan lima cara. Pertama menggelar Operasi Lilin 2019.

“Kekuatan yang dilibatkan 121.385 personel yang tersebar di seluruh Indonesia, dan itu merupakan pasukan gabungan,” ujarnya.

Kedua, kata Asep adalah mengkonsolidasikan semua instrumen negara untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru. Salah satunya dengan pengamanan gabungan antara polisi dan TNI.

“Jadi tidak hanya Polri, tetapi juga TNI, dan stakeholder yang lainnya. Seperti Jasa Marga dan Kementerian Perhubungan,” katanya.

Strategi selanjutnya adalah pengaturan arus lalu lintas. Di mana di dalamnya ada rekayasa lalu lintas, ada one way system, dan ada juga pengalihan arus.

“Jadi ini strategi yang ketiga,” jelas Asep.

Keempat, kata Asep adalah dengan membentuk tiga suatu tugas atau Satgas yaitu Satgas Pangan, Satgas BBM dan Satgas Bencana Alam.

“Ada 2.500 personel yang disiagakan di Jakarta dan seluruh wilayah juga sudah menyiagakan Aman Nusa II itu,” beber Asep.

Kelima, yakni menjaga stabilitas keamanan. Ada beberapa langkah untuk melakukan hal itu. Menurut Asep misalnya dengan melakukan pre-emptive strike terhadap jaringan teroris.

“Jadi tidak berhenti, teman-teman Densus 88 terus melakukan itu supaya Natal dan Tahun Baru aman,” jelasnya.

Langkah yang kedua ialah dengan menihilkan pelbagai macam gangguan yang akan mengancam Natal dan Tahun Baru.

“Jadi untuk dugaan-dugaan sweeping kita sudah mengingatkan ya kepada organisasi masyarakat yang beberapa kali melakukan itu,” ujarnya.

(EFG/STEV)