Teror Semut di Banyumas, Begini Identifikasi Para Ahli

Teror Semut di Banyumas, Begini Identifikasi Para Ahli

18 November 2020 Off By MISIATI

NESIATIMES.COM – Teror semut di Desa Pegeraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas akhir-akhir ini mendapat banyak perhatian.

Salah satunya dari para ahli yang yang mencoba meneliti jenis semut yang telah meneror warga Desa Pageraji selama tiga tahun ini.

Kepala Laboratorium Entomologi dan Parasitologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Trisnowati Budi Arbaningrum mengatakan, dari hasil identifikasi, diduga jenis semut tersebut adalah Tapinoma sessile.

Tapinoma sessile lebih dikenal masyarakat sebagai semut bau.

Tim ahli dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mempelajari karakteristik semut yang meneror warga Banyumas. (Sumber: detikcom)

“Setelah identifikasi di laboratorium, dugaan kami itu adalah jenis Tapinoma sessile atau lebih dikenal dengan nama ‘semut bau’. Karena dia memang setelah kami pencet pun ternyata memang ada bau, ini memang sebenarnya jenis yang biasa saja dan tidak seganas semut api,” ujarnya saat dihubungi Rabu (18/11/2020), seperti dikutip dari detikcom.

Ia juga menjelaskan, jenis semut ini biasanya bersarang di tanah dan hidup berkoloni dengan lebih dari satu ratu.

Teror semut yang menyerang warga Desa Pageraji ini, diduga karena populasi semut yang sudah cukup tinggi.

Selain itu lingkungannya juga mendukung perkembangbiakan semut tersebut.

Trisnowati menjabarkan lebih lanjut bahwa semut jenis ‘Tapinoma’ terdiri dari banyak spesies.

Pada Tapinoma sessile, dalam satu koloni bisa memiliki sebanyak 200 ratu.

Faktor ini juga mempengaruhi pesatnya perkembangbiakan semut-semut tersebut.

Selain itu, semut ini juga memiliki cara reproduksi yang berbeda dari semut pada umumnya.

Tapinoma sessile dapat kawin cukup dengan berada di sarangnya saja.

“Informasi masyarakat (keberadaan semut) ini sudah berjalan hampir empat tahun, dan saya bilang kemarin dalam satu koloni ada beberapa jantan tapi tidak banyak. Tapi untuk jantan di jenis Tapinoma sessile ini bisa bereproduksi setelah koloni ini berumur setahunan,” jelasnya.

(MEL/MIS)