VIRAL…Bupati Malaka Sebut Wartawan “Sakit Jiwa” Saat Konferensi Pers

VIRAL…Bupati Malaka Sebut Wartawan “Sakit Jiwa” Saat Konferensi Pers

23 September 2019 Off By Redaksi

MALAKA – Setiap orang memang bebas berpendapat. Walau begitu, masih ada etika dan norma yang harus dipatuhi. Apalagi, jika pendapat tersebut sedang disuarakan di depan umum. Salah berbicara sedikit saja, bisa berujung pada pidana.

Seperti halnya Bupati Malaka, yang diduga telah melakukan pelecehan terhadap profesi wartawan. Bupati Malaka menyebutkan wartawan yang hanya tulis berita negatif adalah wartawan sakit jiwa.

Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran, M.PH ketika melakukan konferensi pers usai mendaftarkan diri ke Kantor DPC PDI Perjuangan, Malaka, (20/9/2019).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran, M.PH ketika melakukan konferensi pers usai mendaftarkan diri ke Kantor DPC PDI Perjuangan, Malaka, (20/9/2019), sebagai Bakal Calon Bupati pada pilkada 2020 mendatang

Menurut Seldi Berek Wartawan Sergap.id yang bertugas di Kabupaten Malaka mengatakan, wartawan tidak pernah menulis berita negatif, wartawan hanya melaksanakan fungsi kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan sesuai fakta dan data. Menurutnya dalam dunia jurnalistik, yang ada hanya penyampaian informasi publik sesuai kaidah-kaidah jurnalistik.

“Sebagai pekerja pers menilai, pernyataan Bupati Malaka ini sudah melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 2009, apalagi Bupati membuat pernyataan di depan publik bahwa wartawan yang sering atau membuat berita negatif itu wartawan sakit jiwa,” kutip Seldy Berek.

Dalam acara konferensi pers itu, Bupati mengatakan, ada wartawan yang melihat dan menulis dari posisi negatif-negatif saja, tidak pernah melihat dari sisi positif, itu tidak fair dan itu sakit jiwa, orang seperti begitu orang sakit jiwa, hanya melihat dari sisi negatif saja. Orang seperti itu orang sakit jiwa, liat jalan yang sedikit terbongkar ribut, kenapa tidak lihat jalan yang lain, itu pikiran sempit, kenapa tidak melihat jalan yang lain, seperti jalan Halilulik-Kupang. Didunia ini tidak ada yang sempurna, kenapa tiap hari harus melihat hal-hal yang negatif saja, memangnya kau sempurna sekali”, ungkap Seldy Berek mengulangi pernyataan Bupati Malaka”.

Terkait pernyataan Bupati Malaka,
Seldy Berek Wartawan yang bertugas di Kabupaten Malaka ini, akan medalami pernyataan Bupati Malaka dan akan segera melaporkan ke pihak kepolisian.

“Ini ada unsur pelecehan terhadap pers, apalagi Bupati sebut wartawan yang tulis berita negatif adalah wartawan yang sakit jiwa,” ucap Seldi.

Kita akan dalami pernyataan bupati dan laporkan ke Polres Belu atau Polda NTT, sehingga para pejabat publik bisa lebih menghargai para pekerja pers, ia berharap kasus ini dapat memberi efek jera bagi pelaku atau para pejabat publik.

Seldy menilai, pernyataan Bupati Malaka tidak hanya menyinggung/melecehkan reporter media cetak, online dan televisi yang sedang meliput atau bertugas di Kabupaten Malaka, akan tetapi menyebut Wartawan secara umum, artinya wartawan seluruh Indonesia “sakit jiwa”.

 

EFG/NKRIPOST)