
Tak Main-main, 20 Bank Terancam Ditutup Tahun Ini, Simak Penjelasan Otoritas Jasa Keuangan
15 Oktober 2024 Off By RedaksiNESIATIMES.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tahun ini akan ada lebih dari 20 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang tutup.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan hal tersebut dalam Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat.
“Beberapa kita harus terpaksa menutup BPR, hampir menutup BPR di berbagai daerah dan sudah menutup mungkin sekitar lebih dari 20 sekarang itu BPR kita tutup karena memang persoalan-persoalan mengatasi masalah keuangan yang dihadapi oleh BPR-BPR ini,” ungkapnya, dikutip pada Selasa (15/10/2024).
Dian mengatakan pihaknya membuat kebijakan baru guna mencegah bertambahnya jumlah BPR yang tutup.
Menurutnya, bank tersebut tidak boleh dimiliki berbagai kepala pemerintah daerah dan ke depannya akan diinduki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Baca Juga:
Ia menegaskan bahwa BPR harus single present policy, yang artinya tidak boleh lagi misalnya di kabupaten dimiliki oleh bupati.
Nantinya, kata dia, akan dikonsentrasikan di bawah pemerintah provinsi dan tetap ada keperluan saham kabupaten tetapi di bawah pengendalian BPD.
Sementara saat dikonfimasi usai acara, Dian menyebut jumlah 20 lebih BPR yang tutup tahun ini merupakan prediksi dari OJK.
“Sampai ke angka 20 itu mungkin, kalau dalam beberapa bulan ini ada yang stor modal. Itu bisa mungkin bisa selesai,” terangnya.
Dian mengatakan saat ini pihaknya masih terus memantau kinerja BPR tersebut.
Baca Juga:
Ia pun berharap BPR yang tutup tahun ini mudah-mudahan bisa kurang dari itu.
Sebelumnya, OJK sendiri tercatat telah mencabut izin usaha 15 BPR dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Dian menyebut pencabutan izin usaha menjadi salah satu tindakan pengawasan OJK dalam rangka menjaga dan memperkuat industri perbankan nasional serta melindungi konsumen.
Menurutnya, pemegang saham dan pengurus BPR tidak mampu melakukan upaya penyehatan terhadap BPR/BPRS
Hal tersebut sebagian besar terjadi karena adanya penyimpangan dalam operasional BPR.
Yuk! baca artikel menarik lainnya dari NESIATIMES.COM di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp NESIATIMES.COM – DI SINI
(Yar/Rah).