5 Cara Bijak Mengatur Keuangan Agar Tidak Bokek di Tanggal Tua

5 Cara Bijak Mengatur Keuangan Agar Tidak Bokek di Tanggal Tua

11 Oktober 2019 Off By Meliana Leonardi

NESIATIMES.COM – Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumtif.

Terlebih lagi jika sudah berkeluarga atau bahkan memiliki buah hati, tentu saja kebutuhan yang harus dipenuhi akan semakin besar.

Memang tidak mudah untuk mengatur keuangan, apa lagi jika penghasilan yang diterima sangat pas-pasan.

Diperlukan keahlian khusus untuk mengolah pendapatan tersebut agar menjadi cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam 1 bulan.

Jika tidak memiliki keahlian ini mungkin penghasilan yang didapat hanya akan sekedar numpang lewat saja.

Hal ini kerap terjadi kepada pasangan yang baru menikah atau seseorang yang baru mencoba hidup mandiri tanpa bantuan orang tua dikarenakan masih terbawa oleh gaya hidup yang lama.

Jika dibiarkan kemungkinan besar pengeluaran tidak akan terkontrol dan menciptakan hutang pada banyak pihak.

NESIATIMES.COM telah merangkum 5 cara bijak untuk mengatur keuangan agar pendapatan dan  pengeluaran dapat berjalan seimbang. Yuk simak penjelasannya.

1. Hitung semua jumlah pendapatan

Langkah awal mengatur keuangan adalah menjumlah seluruh pendapatan yang diperoleh, baik dari gaji bulanan, upah lembur, penghasilan tambahan, sampai imbal hasil investasi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

 

2. Buat daftar prioritas untuk pengeluaran

Setelah menghitung pendapatan, tuliskan rencana pengeluaran dari mulai yang terpenting alias prioritas.

Mulai dari pengeluaran makan dan minum, transportasi, membayar tagihan listrik, air, sewa rumah, cicilan utang atau tagihan kartu kredit, dan biaya rutin lain.

 

3. Sisihkan uang terlebih dahulu untuk tabungan, asuransi, dll.

Sisihkan 25-30% dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dll. Misalnya 10% untuk tabungan, 5% untuk membayar premi asuransi kesehatan, dan 15% untuk investasi. Ketiganya mempunyai manfaat masing-masing.

Tabungan bisa digunakan untuk membeli rumah, membayar keperluan tak terduga, dan lainnya. Sementara kesehatan terlindungi asuransi, dan investasi bermanfaat untuk memutar, sehingga tidak habis begitu saja.

Bahkan banyak orang memilih investasi untuk menggandakan uang. Jika Anda seorang pemula, pilih investasi modal kecil, risiko rendah, tapi keuntungan maksimal, seperti investasi emas, reksa dana. Sekarang juga ada pendanaan fintech peer to peer lending (p2p). 

 

4. Bedakan keinginan dan kebutuhan

Jika sudah menyisihkan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata masih ada sisa uang, maka alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder (pendukung) dan tersier (mewah).

Seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, beli ponsel, atau pengeluaran lain. Tapi ingat harus melihat kebutuhan.

Kalau memang sedang butuh sepatu baru, karena yang lama sudah rusak, maka boleh membeli sepatu baru. Jangan sampai lapar mata, kalap belanja karena keinginan sesaat.

 

5. Jaga rasio hutang

Agar keuangan tetap stabil, menjaga rasio utang sangat disarankan. Usahakan tidak lebih 30% dari penghasilan utama.

Karena jika lebih dari itu, maka pendapatan sebulan hanya akan habis untuk membayar cicilan utang. Atau terpaksa untuk memangkas anggaran pos lain supaya ‘selamat’ dari tumpukan utang.

Oleh karena itu, bukan cuma jalankan hidup sehat, tapi juga menjaga rasio utang tetap sehat maksimal 30%.

Nah, Dengan mengatur keuangan secara baik, dompet Anda dijamin tetap aman. Tidak ada lagi istilah bokek di tanggal tua. Seluruh kebutuhan terpenuhi dengan lancar, hidup tenang tanpa bayang-bayang utang yang menggunung.

(EFG/MEL)