Anies Kaget Anggaran Kertas F4 Sebesar Rp 39 Miliar: Ini Salah Kode Rekening Atau Salah Apa?
1 November 2019JAKARTA – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menyoroti sejumlah anggaran tak wajar dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) untuk APBD 2020.
Anggaran dinilai tidak sebanding dengan pengadaan yang diajukan.
Sebelum temuan itu disampaikan PSI, ternyata Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta sempat memanggil seluruh jajarannya untuk membahas pembengkakan anggaran dalam rancangan KUA-PPAS tersebut dan itu berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2019 dan videonya pun telah diunggah di YouTube milik Pemprov DKI Jakarta pada 29 Oktober 2019 dan dapat diakses oleh publik.
Anies mencontohkan anggaran pengadaan belanja kertas yang diajukan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Anggaran belanja kertas F4 nilainya Rp 39 miliar, ini salah kode rekening atau salah apa. Kegiatannya penyediaan BOP SMA, ini cuma 1 kegiatan dengan nama belanja alat tulis kantor,” cecar Anies dalam video itu.
Pihak Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara yang hadir berdalih data yang disampaikan dalam draf anggaran itu belum fix.
“Temen-temen belum menggunakan data yang fix, ini adalah data belanja seluruh sekolah, Pak. Di 2100 masing-masing sekolah sudah menyusun anggaran kebutuhan sesuai dengan anggaran kebutuhan real sekolah di dalam sistem RKAS. Untuk BOP ada 23 rekening, kita sedang koordinasi dengan BPKD untuk mengganti usulan yang belum fix dari masing-masing
sudin,” jawab pihak Sudin.
Mendengar jawaban anak buahnya, Anies meminta agar usulan-usulan tak wajar segera diubah.
“Kalau lihat masalah tidak perlu defensif, yes it’s a problem we’ll solve it. Attitude nya harus begitu, bukan mari kita cari akrobat penjelasannya, nggak usah. Masalah akui, bereskan,” tegas Anies.
…