Bagi Wisatawan Dilarang Berkunjung ke Suku Baduy Dalam, Saat Tradisi Kawalu Dilaksanakan
14 Oktober 2019NESIATIMES.COM – Suku Baduy berasal dari Kabupaten Lebak, Banten merupakan suku yang masih mempertahankan nilai kebudayaan adat dari peninggalan leluhurnya.
Suku Baduy dalam masih berpegang teguh dengan peraturan adat yang mereka jalankan dan mempunyai aturan ketat seperti tidak menggunakan barang-barang elektronik.
Mereka juga memiliki kebiasaan tidak menggunakan alas kaki, tujuannya supaya menjadi kuat ketika berpergian jauh.
Ciri khas Suku Baduy dalam yaitu menggunakan pakaian warna hitam atau putih yang ditenun sendiri, dan ikat kepala warna putih serta gelang yang diberi sejak lahir.
Suku Baduy dalam memiliki tiga kampung, yaitu: kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikertawarna.
Pada umumnya, bagi wisatawan yang berkunjung ke suku Baduy dalam lebih memilih menginap di kampung Cibeo karena lebih terbuka untuk wisatawan.
Warga Baduy dalam juga mempunyai aturan ritual yang tidak boleh didatangi bagi wisatawan saat tradisi ini dilaksanakan, yaitu Upacara Kawalu.
Upacara Kawalu merupakan kegiatan yang dilakukan dalam menyambut bulan puasa pada kalender Baduy. Tradisi ini dipercaya oleh warga setempat dan dirayakan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.
Maka dari itu wisatawan tidak diizinkan masuk, agar warga Baduy tetap fokus pada tradisi guna untuk memohon doa kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk diberikan keselamatan dan kesejahteraan.
Makna upacara Kawalu merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Baduy terhadap Tuhan atas rezekinya yang berlimpah baik hasil bumi maupun kerajinannya.
Tak hanya itu, mereka juga berterimakasih kepada alam karena bisa bercocok tanam sehingga tidak kelaparan.
(EFG/FITRI)