Bahaya Konsumsi Kerang Hijau dari Perairan Jakarta

Bahaya Konsumsi Kerang Hijau dari Perairan Jakarta

10 Oktober 2019 Off By Meliana Leonardi

NESIATIMES.COM – Kerang hijau banyak ditemukan pada perairan Jakarta. Biasanya kerang hijau ditangkap oleh nelayan untuk diperjualbelikan atau pun untuk dikonsumsi.

Namun, ternyata kerang hijau memiliki keahlian dalam menjernihkan air laut.

Manajemen Ancol Taman Impian pun sudah memanfaatkan kerang hijau sebagai sarana untuk membersihkan air laut.

Danau air laut milik Ancol mempunyai daya tampung sekitar 110 juta liter air laut. Jika dihitung dan diperkirakan Ancol membutuhkan 450 ton kerang hijau hidup untuk membersihkan danau air laut miliknya.

Kemampuan kerang hijau dalam membersihkan air laut tidak dapat dianggap remeh.

1 kilogram kerang hijau dapat membersihkan 10 liter air laut dalam waktu 1 jam.

Kemampuan kerang hijau untuk membersihkan air laut berasal dari cara makan biota bercangkang ini.

Untuk cara makan kerang hijau sendiri dibagi menjadi dua teknik yakni, filter feeder dan deposit filter.

Deposit filter adalah biota laut yang mendapatkan nutrisi dengan cara memakan semua partikel yang mengendap di dasar laut.

Sementara filter feeder yaitu biota laut yang mendapatkan makanannya dengan menyaring air laut.

Jadi kerang hijau akan menyerap semua yang dapat ia serap dan semua itu akan terakumulasi di dalam tubuhnya. Karena hal inilah kerang hijau dapat membersihkan air laut yang tercemar.

Kerang hijau yang diuji coba Ancol Taman Impian untuk membersihkan air laut.

Uji coba pihak Ancol terhadap kerang hijau untuk membersihkan air laut.(Foto: Kompas.com)

Dampak buruk mengonsumsi kerang hijau secara terus menerus

Kemampuan kerang hijau untuk menyaring air laut memiliki efek samping terhadap dagingnya.

Setiap partikel laut yang berhasil diserap oleh kerang hijau akan mengendap dan terakumulasi di dalam tubuhnya, termasuk logam berat seperti merkuri.

Merkuri adalah salah satu jenis logam berat yang berbahaya jika mengendap si tubuh manusia.

Berdasarkan penelitian Lipi pada tahun 2015 air dan sedimen laut yang terdapat di Teluk Jakarta sudah tercemar merkuri.

Dalam penelitian Lipi lainnya, terbukti bahwa daging yang ada pada kerang hijau dari Teluk Jakarta benar telah terkontaminasi logam berat.

Jika kerang hijau yang telah terkontaminasi dikonsumsi secara terus menerus tentu hal tersebut akan membawa ancaman kesehatan pada tubuh manusia.

Kerang hijau yang terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan rusaknya saraf, kerusakan otak, penghambatan pertumbuhan, rusaknya organ reproduksi hingga pada kerusakan DNA.

Tentu efek buruk ini tidak akan langsung terasa sesudah memakan kerang hijau namun, logam berat itu akan mengendap dan terakumulasi di dalam tubuh manusia.

Saat endapan logam berat dalam tubuh manusia sudah cukup banyak, saat itulah penyakit-penyakit yang tidak diinginkan tersebut datang.

Bagaimana cara mengonsumsi kerang hijau dengan tepat?

Meskipun kerang hijau di daerah Jakarta sudah pasti terkontaminasi merkuri, namun tak dapat dipungkiri kerang hijau memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.

Untuk mengurangi paparan merkuri yang terkandung dalam daging kerang hijau tentu dibutuhkan teknik memasak yang baik.

Salah satu caranya yakni dengan membuang isi perut kerang hijau. Perut adalah orang utama tempat logam berat terakumulasi di dalam tubuh kerang hijau.

Dengan membuang isi perutnya, memang daging kerang hijau yang didapat untuk dikonsumsi akan menjadi lebih sedikit.

Namun jika hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan, kenapa tidak?

(EFG/MEL)