Berikut Kronologis Penangkapan Ravio Patra Versi KontraS

Berikut Kronologis Penangkapan Ravio Patra Versi KontraS

24 April 2020 Off By STEVEN

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) membeberkan kronologi penangkapan peneliti kebijakan publik dan pengiat advokasi legislasi Ravio Patra (RP).

Dalam kronologis yang unggah KontraS di akun Twitter-nya itu mengaitkan nama Billy Mambrasar dan peretasan WhatsApp. Berikut lengkapnya:

21 April 2020

RP mengontak Billy Mambrasar via SMS untuk memberitahukannya bahwa RP tahu perusahaannya menjalankan proyek pemerintah tanpa mengikuti proses pengadaan yang tepat.

Pagi hari, 22 April 2020, Billy merespon bahwa dia sudah mundur dari perusahaan tersebut. RP meminta bukti pengundurn diri dan Billy tidak memberikannya. RP mendorong dan memberi waktu untuk menunjukan bukti tersebut, untuk diangkat di media sosial.

22 April 2020

08.31 WIB
RP mencuit di akun Twitter @raviopatra:
“Beneficial ownership transparancy tapi sistemnya ga bisa diakses oleh publik. Oh mama oh papa~ perusahaan om tante dan bro sis semua yang ngerjain tender pemerintah~” Setelah itu RP pergi tidur.

13.10 WIB
RP terbangun dan tidak dapat mengakses akun WhatsApp (WA)-nya. RP menerima SMS berisikan OTP dari WA 12.13 WIB. Selama tidur ada sejumlah panggilan dari nomor telpon yang tidak dikenal, termasuk nomor seorang polisi dan berpangkat militer. RP beberapa kali mencoba logon kembali di akun WA, namun gagal.

13.20 WIB
RP mengontak rekannya dan menceritakan kejadian ini. RP juga mengontak Telkomsel untuk komplain tentang kondisi yang ia alami.

13.29 WIB
Rekan jaringan yang dihubungi RP mengontak WA.

14.13 WIB
Rekan RP mendapatkan keterangan dari pihak WA bahwa akun WA RP memiliki tanda-tanda peretasan.

15.24 WIB
Pesan Provokasi ke beberapa kontak yang tidak dikenal berbunyi:
“KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH” dikirim dari WA RP yang sudah diretas.

15.27 – 15.31 WIB
RP mengupdate akun Twitter @raviopatra untuk mengklarifikasi bahwa akun WA-nya bermasalah dan minta orang-orang untuk mengeluaarkannya dari berbagai grup WA dengan alasan keamanan.

16.27 WIB
Melalui Rekan RP, pihak WA menyampaikan bahwa mereka sudah mengamankan akun RP. Ia mencoba untuk login WA kembali tetapi tetap gagal.

17.07 WIB
Muncul artikel di Seword.com berjudul “Siapakah Oknum Yang Memprovokasi Penjarahan Nasional 30 April Nanti?” dengan teks yang memojokan RP berdasarkan hasil screenshot (SS) yang mencantumkan pesan provokasi di atas.

Sekitar 19.00 WIB
RP berhasil mengakses akun WhatsApp-nya kembali. Ditemukan beberapa pesan dari orang tidak dikenal yang menunjukan kekhawatiran atau kemarahan, bahkan akan melaporkan RP ke polisi. Tidak ada jejak akun WA RP bahwa ia sudah mengirimkan pesan provikatif pada meraka. Tetapi salah satu nomor tersebut mengirimkan SS bukti pesan provokatif tersebut.

19.14 WIB
RP mengontak DJ dari SAFEnet dan mengatakan “Mas, kata penjaga kosanku ada yg nyariin aku rapi sudah pergi. Tampangnya serem kata dia.”

Sesuai instruksi DJ, RP mematikan handphone dan mencabut baterai, dan mengontak rumah aman untuk dievakuasi.

20.30 – 20.45 WIB
RP menunggu dijemput pihak rumah aman dengan ditemani beberapa tetangga di indekostnya. Terakhir kali RP dihubungi pada pukul 20.45 WIB. Setelah 20.45 WIB, RP tidak kunjung memberi kabar; pesan yang dikirim lewat aplikasi WhatsApp hanya centang satu.

21.00 WIB – Akhir Hari
Menurut keterangan tetangga RP, ia dijemput oleh polisi. Pihak dari rumah aman menyebutkan bahwa RP sudah dibawa oleh polisi penjemputannya tiba di indekos RP.

Tetangga indekost RP juga dibawa ke Polda Metro Jaya, walau ia mengaku dibawa ke ruangan terpisah dari RP.

Tetangga tersebut diizinkan pulang setelah menjawab pertanyaan seputar hubungannya dengan RP.

Diakhir tweet-nya, KontraS mengajak netizen untuk mendukung petisi online Kritik Tidak Berbalas, Ponsel Malah Diretas #BebaskanRavio. Petisi yang menargetkan 10 ribu tanda tangan itu bisa diakses di sini.

Sebelumnya diberitakan penangkapan Ravio Patra menjadi viral di media sosial. Ada pesan yang beredar dari Damar Juniarto, Direktur Eksekutif SAFEnet soal kronologi penangkapan Ravio pada Rabu, 22 April 2020.

Menurut Damar, kejadian penangkapan ini didahului kejadian tentang akun WhatsApp Ravio diretas. Damar mengklaim, selama peretasan beredarlah pesan provokasi.

Kemudian, Damar mendapat informasi kalau Ravio ditangkap polisi dan dibawa ke Polda Metro Jaya. Tim advokasi pun disiapkan untuk mendampingi Ravio.

“Saya sedang koordinasi tim buat advokasi Ravio,” ujar Damar.

Damar mengatakan Ravio selama ini aktif dalam bidang transparansi dan keterbukaan. Mereka kini menyiapkan bukti-bukti terkait dugaan peretasan WhatsApp milik Ravio.

Artikel ini telah tayang di detikcom dengan judul “Kronologis Penangkapan Ravio Patra Versi KontraS”