Dosen Asal Nias Meilinda S. Harefa Dapat Penghargaan Dari Wakil Presiden RI

Dosen Asal Nias Meilinda S. Harefa Dapat Penghargaan Dari Wakil Presiden RI

21 Juli 2019 Off By Redaksi

MEDAN – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menyerahkan Penghargaaan Kalpataru 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Meilinda Suriani Harefa SPd MSi, Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan (Unimed).

Penghargaan Kalpataru diberikan kepada tokoh dan kelompok masyarakat yang berperan dalam menjaga hutan dan lingkungan sekitarnya.

“Bagi kita, hutan adalah sumber utama untuk memperbaiki lingkungan disamping hal-hal lain. Terima kasih kepada tokoh-tokoh yang sudah berkontribusi memperbaiki lingkungan khususnya memperbaiki hutan dan menambah hutan,” ujar Wapres JK dalam sambutannya di Pembukaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti dilansir dari laman unimed.ac.id, Minggu (14/07/2019).

Wapres mengatakan hutan menjadi kunci utama untuk mengendalikan bencana banjir dan kekeringan yang sewaktu waktu melanda daerah. Oleh karena itu, katanya, para tokoh dan kelompok masyarakat di daerah yang berhasil melestarikan hutan dan menjaga lingkungan berhak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah.

Sementara itu, Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd mengaku bangga sekaligus mengapresiasi penghargaan yang diraih Meilinda. “Dosen kita meraih penghargaan Kalpataru merupakan prestasi yang luar biasa. Mengingat Kaplataru merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah bagi pengabdi lingkungan hidup. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi dosen dan mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujar Prof Syawal.

Meilinda selama ini dikenal aktif dalam melestarikan lingkungan hidup, khususnya penyelamatan wilayah pesisir.

Kiprahnya dimulai sejak Ia kuliah, yakni dengan menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unimed.

Kecintaan terhadap lingkungan terus ia gelorakan hingga saat ini, ketika dirinya menjadi dosen di Jurusan Pendidikan Geografi. Meilinda juga dikenal aktif di Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), organisasi masyarakat yang bekerja untuk perlindungan dan restorasi mangrove.

Dirinya pun berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan khususnya hutan mangrove.

“Hasilnya sudah mulai dapat kita lihat. Mulai ada kemanfaatan hutan mangrove untuk masyarakat,” kata Meilinda. (Red)