Fakta-fakta Mengejutkan Varian Baru COVID-19 Bernama Mu, Mohon Waspada!

Fakta-fakta Mengejutkan Varian Baru COVID-19 Bernama Mu, Mohon Waspada!

3 September 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah memantau varian baru virus corona bernama varian u atau B.1.621.

Varian baru tersebut pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari, dan kasus pertamanya tercatat di Amerika Serikat dan Eropa.

Melansir pada Kamis (2/9/2021), berikut fakta-fakta varian Mu tersebut:

Diklasifikasikan sebagai variant of interest

WHO mengklasifikasikan varian Mu sebagai varian of interest (voi) atau varian yang diwaspadai.

Di mana itu berarti WHO menganggap varian tersebut layak untuk mendapatkan pemantauan secara khusus.

Voi juga diketahui mempunyai kemampuan genetik yang dapat mempengaruhi karakteristik virus.

Yakni tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan.

Voi juga diidentifikasi sebagai penyebab penularan di antara komunitas yang paling signifikan atau menjadi penyebab munculnya klaster Covid-19.

Meski demikian, WHO kini memandang Mu sebagai masalah potensial yang lebih kecil dibandingkan strain Delta atau Apha dari virus SARS-Cov-2.

Pasalnya, strain tersebut telah menjadi perhatian atau variant of concern (voc) karena virulensinya yang meningkat.

Merupakan variant of interest kelima yang dipantau WHO

Berikut lima voi yang terdaftar:

  • Eta: pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020
  • Iota: pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020
  • Kappa: pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020
  • Lambda: pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020
  • Mu: pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021
Menunjukkan potensi lolos kekebalan

Melansir dari buletin mingguan WHO, varian Mu mempunyai konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

Meski demikian, WHO menyebut perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk bisa memahami varian Mu sepenuhnya termasuk kemampuannya.

Ahli penyakit menular di Mater Health Services dan University of Queensland, Paul Griffin memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Dia menyatakan para ahli kesehatan kini tengah mencari varian yang mungkin lebih mudah menginfeksi orang yang divaksinasi, melalui mutasi pada protein lonjakan virus.

Menurutnya, jika protein lonjakan itu berubah secara signifikan, maka pasti ada potensi vaksin Covid-19 bekerja kurang baik.

Griffin juga menyatakan terkait pemikiran akan ada waktu di mana hal tersebut menjadi sangat mungkin namun pihaknya belum benar-benar melihatnya.

Dia juga menyebut belum ada bukti yang menunjukkan varian Mu cocok sebagai varian pelarian.

Di sisi lain, WHO mengatakan bahwa prevalensi varian Mu dalam infeksi Covid-19 secara global sebenarnya telah menurut sejak pertama kali terdeteksi.

Meskipun demikian, WHO memaparkan prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) justri secara konsisten meningkat.

WHO menyatakan varian Mu menyumbang kurang dari 0,1 persen dari semua infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Cara melindungi diri dari varian Mu

Menurut Griffin, cara terbaik untuk membatasi penyebaran virus adalah dengan membatasi penyebaran di mana salah satu caranya ialah vaksinasi.

“Semakin banyak orang divaksinasi, semakin sedikit inang yang memungkinkan virus dapat terus hidup dan menjalani evolusi, serta menjadi lebih kuat,” tegasnya.

Dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam dari Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins, MD juga menyatakan hal serupa.

Dia menyebut cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan vaksinasi penuh, disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sementara itu, spesialis penyakit menular dan profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD menyebut varian Mu belum mengkhawatirkan.

Dia mengatakan kini varian Mu masih diklasifikasikan sebagai voi dan para ahli pun tengah mencari tahu seberapa cepat penularannya.

(Mel/Rah).