Ferdy: Ahok di Pertamina, Tangan Kanan Jokowi Melawan Mafia Migas!

Ferdy: Ahok di Pertamina, Tangan Kanan Jokowi Melawan Mafia Migas!

25 November 2019 Off By NANAHARASUYA

JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah resmi diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Pengangkatan Ahok sebagai komisaris utama (komut) Pertamina menuai pro kontra di publik.

Bahkan Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berpendapat, Ahok yang notabene-nya adalah seorang eksekutor lebih cocok menjadi Direktur Utama.

Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

Ferdy mengatakan kehadiran Ahok di Pertamina merupakan upaya Jokowi dalam melawan mafia migas.

“Meskipun komut, para mafia harus hati-hati, karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina,” kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Kata Ferdy, dengan masuknya Ahok di Pertamina para direktur juga harus bekerja dengan baik, mengingat Ahok berani mengeksekusi.

“Direktur-Direktur Pertamina juga harus bekerja dengan baik, karena Ahok itu berani menelanjangi Dirut berkinerja buruk ke publik. sama seperti ia menelanjangi para koruptor ke publik,” katanya.

Selain itu, Ferdy menuturkan bahwa dipilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena Jokowi belajar dari kegagalan Pertamina melakukan peremajaan kilang Balongan, kilang Cilacap,Kilang Duri, dan beberapa kilang lainnya untuk mengurangi impor.

“Jokowi juga belajar, percuma saja menempatkan komisaris mantan petinggi militer dan mantan menteri BUMN di Pertamina, tetapi tidak bisa membantu dalam proses pengawasan,” tutur Ferdy.

Direktur-direktur yang sebelumnya pernah menjabat, belum menunjukkan kinerja apik karena produksi minyak dan gas turun.

Padahal, Presiden telah memberikan hak kelola Blok Mahakam dari total E&P. Begitu pun Blok Rokan dari Chevron Indonesia dan beberapa blok Migas yang dioperatori pihak asing ke Pertamina.

“Untuk itulah, Ahok yang menjadi tangan kanan Presiden Jokowi di Pertamina wajib hukumnya berperang melawan mafia, ” sebutnya.

 

***
(EFG/NANA)