Hakikat Kematian – Karya Frengki Wijaya
23 Maret 2019Hakikat Kematian
Kematian tak mengenal usia
Ia datang semaunya ia ingin datang
Ia kadang datang selembut kasih sayang tapi kadangpula sekeras batu karang
Ia tak mengetuk pintu mengucap kata permisi
Tiba-tiba saja ia sudah di dalam rumah dan duduk sambil tersenyum penuh kemenangan
Ia tak minta minum pun tak minta makan
Ia hanya memandang tenang tanpa penyesalan
Ia ambil yang hendak ia ambil lalu pergi tanpa kata perpisahan
Baginya ialah anugerah terbesar dipercaya sebagai batas fana
Baginya sebuah kebanggaan yang tertinggi menjadi jalan tanpa harus berjalan
Kematian tak mengenal usia
Ia pergi semaunya ia ingin pergi
Ia kadang pergi selembut kasih sayang tapi kadangpula sekeras batu karang
Ia tak menutup pintu mengucap kata selamat tinggal
Tiba-tiba ia sudah beranjak dari dalam rumah dan berdiri sambil tersenyum penuh kemenangan
Ia tak memberi minum pun tak memberi makan
Ia hanya menunduk tenang tanpa kebanggaan
Ia memberi yang hendak ia beri lalu datang tanpa kata permisi
Baginya ialah kutukan terbesar dipercaya sebagai batas fana
Baginya sebuah penyesalan yang tertinggi menjadi jalan yang tanpa harus berjalan
Kematian tak mengenal usia
Kematian tak mati
Ia abadi sebagaimana kematian yang dirindukan kehidupan
@frengkiwijaya