
Wahai Pelanggan PLN Prabayar atau Sistem Token, Ada Info Terbaru & Penting buat Anda, Wajib Tahu, Simak!
20 Maret 2024 Off By RedaksiNESIATIMES.COM – PLN saat ini telah menyediakan listrik prabayar dengan pembayaran menggunakan token listrik.
Kendati demikian, masih ada kebingungan saat pembelian token listrik.
Pasalnya, apabila membeli token listrik sebesar Rp200 ribu, misalnya, pelanggan akan menerima token tidak sampai Rp200 ribu.
Hal tersebut terjadi karena pengisian token listrik prabayar dikonversikan dalam bentuk kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal Rupiah.
Baca Juga:
Selain itu, juga terdapat biaya lain saat pengisian token listrik sehingga memotong sedikit jumlah kWh yang didapat.
Melansir dari laman resmi PLN, Rabu (20/3/2024), biaya tersebut yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Tarif PPJ ini diatur oleh pemerintah daerah masing-masing dengan kisaran sebesar 3-10%.
Untuk menghitung berapa kWh yang didapat dari nominal token listrik yang dibeli, perlu mengetahui terlebih dahulu tarif dasar listrik.
Baca Juga:
Berikut rincian tarif dasar listrik terbaru yang berlaku Januari-Maret 2024:
1. Golongan R-1/TR, daya 900 VA-RTM, Rp 1.352 per kWh
2. Golongan R-1/TR, daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh
3. Golongan R-1/TR, daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh
4. Golongan R-2/TR, daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh
5. Golongan R-3/TR, daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh
6. Golongan B-2/TR, daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh
7. Golongan B-3/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh
8. Golongan I-3/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh
9. Golongan I-4/TT, daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh
Baca Juga:
Terobosan Baru Polri, Perpanjang STNK 5 Tahunan Hanya Makan Waktu 15 Menit – NESIATIMES.COM
10. Golongan P-1/TR, daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh
11. Golongan P-2/TM, daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh
12. Golongan P-3/TR, Rp 1.699,53 per kWh
13. Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh
Sebagai contoh, pelanggan di wilayah Jakarta membeli token listrik sebesar Rp200 ribu untuk rumah dengan daya listrik 1.300 VA.
PPJ Jakarta sendiri besarnya adalah 3%, maka penghitungannya adalah sebagai berikut:
• Harga token = Rp 200.000
• PPJ 3% = Rp 200.000 x 3% = Rp 6.000
• Tarif dasar listrik = Rp 1.444,70 per kWh.
Baca Juga:
Rumus penghitungannya adalah token yang dibeli dikurangi PPJ kemudian dibagi dengan tarif dasar listrik yang berlaku.
Maka penghitungan kWh yang didapat untuk token listrik Rp200 ribu ialah:
(Rp 200.000 – Rp 6.000) : Rp 1.444,70 = 134,2 kWh
Jadi token listrik Rp200 ribu untuk rumah golongan 1.300 VA non-subsidi di Jakarta akan mendapatkan daya listrik 134,2 kWh.
Perlu dicatat, apabila membeli token listrik melalui bank maka harga tersebut belum termasuk biaya admin untuk setiap transaksi.
Yuk! baca artikel menarik lainnya dari NESIATIMES.COM di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp NESIATIMES.COM – DI SINI
(Yar/Nov).
19 Comments
Comments are closed.
Punyaku daya 900 . Tp beli token 200 kok dpt nya sama sprt yg daya nya 1300.. Itu gimana solusi nya. Padahal di wilayah jateng bukan di wilayah jakarta. Seperti yg di contoh kan
Dulu saya jadi korban pencabutan ber subsidi yg katanya semuanya mau jadi token eh ternyata masih banyak yg gak di gantimemang akal akalan Mulu tidak adil
Iya bener, pembohongan publik,gara2 token banyak warga seperti merasa boros, Hingga kerugiannya, banyak warga sampai nekat melakukan penyerian arus listrik,dan dampak nya warga pun semakin tertekan dng razia2 petugas nya,, denda nya pun ga kira2 .. ada LG warga yg keterbatasan biaya uang muka sampai jatuh sakit dan meninggal,gara2 memikirkan denda yg hrs di angsur per bulan nya… Semoga Allah mengampuni si pembuat ketentuan yg berlaku, menyelenggarakan rakyat kecil…
Pertamina dpt berlakukan SATU harga BBM u/ seluruh wilayah NKRI, tp PPJ dgn alasan kuasa daerah terjadi diskriminasi dmana daerah yg Income perkapita/UMR tinggi seperti DKI hampir 5jt PPJ hanya 2,4-3%, daerah lain seperti Lampung yg UMR nya skitar 3jt dikenakan 9%,;
Bebas PPJ bagi pelanggan dibawah 1300 & Pembeban PPj satu tarif u/ seluruh NKRI : 2-3%;
Bebaskan Lampu penerangan jalan swadaya masyarakat dari OPAL didaerah yg blm mendapat penerangan jalan dari pemda namun Bola Lampu atas biaya swadaya masyarakat
Nama sugiyanto. Umur 66 thn tp kenyataanya yg se hrsnya beban penerangan jalan itu jd tangung jawab pemerintah di negara manapum yg namanya penerangan jalan itu tetap jd tangung jawab pemerintah klo perintah itu adil tp klo mau menbesarkan korupsi ya monggo
Kasian yg ngontrak….di bebankan biaya penerangan…..
Pajak lampu jalan terlalu mahal……
Pajak Lampu jalan,perlu dikaji,…
Krn kami yg di desa pun dikenakan tarif itu.. Padahal tidak ada lampu jalannya.. Kemana uang yg di bayarkan? Sangat aneh bagi saya.. Trima kasih.
Kami di pedalaman bayar pajak penerangan jalan tapi yg menikmati penerangan hanyalah orang kota dan pejabat yg berpenghasilan besar. Apakah tidak ada subsidi dari pemerintah sehingga rakyat kecil yg terpencil masih dibebani penerangan jalan? Mohon keadilan.
Laba PLN setiap tahun besar, kalau bisa masyarakat yg memakai daya 450 – 1300 kWh di bebaskan dari biaya penerangan jalan.
Seharusnya Hal Ini Menjadi Evaluasi Bagi Pemerintah Sebagai Pemangku Kebijakan Untuk Menciptakan Negeri Yg Adil Dan Makmur Dengan Fokus Mengembangkan Pontensi Yang Ada Utk Sebesar Besarnya Kemakmuran Rakyat. Tidak Perlu Banyak PNS Yang Tidak Produktif Tp Fokus Memberdayakan Ekonomi Rakyat Dan Bisa Ekspor Produksi Dalam Negeri
Iya lho bener juga stiap kali saya beli pulsa token 20 rb harus bayar 23 rb tapi isinya gak 20 rb cuman dpat 16 rb… Ya gaimana lg… Emang gitu adanya… heran saya dulu subsidi.. Eh skarang dijabut subsidinya… Mau apa lagi ya mau gak mau ya kita mauin aja….
Nga adil.masa penerangan jln harus masyarakat yg bayar. Sedangkan masyarakat SDH dibebani oleh pajak ini itu. Masa pemerintah cuma ngatur2 doang gaji dan tunjangannya besar sekali.sehingga banyak sekali yg tergiur untuk masuk kepemerintahan dan banyak pula yg aji mumpung.srkalian korupsi.
Bener banget tuh…apa apa di bebankan masyarakat…
Ibaratnya masyarakat sudh bayar pajak dll masih aja tuh negara punya utang. Nt apapun di naikkan. Ya bbm ya listrik ya bahan pokok. Trus negara berkedok kasih subsusidi dan kasih sembako. Tpi bnyak yg nrima org2 mampu. Heran aja ya… klu org kecil bersuara juga gk di gubris. Klu org punya duit banyak laporan dikit aja di tindak lanjuti
Benar , memang demikian adanya , klo setan sudah berdiri mengangkang ,jangan harap keadilan akan datang .
Hampir 50% Hilang. Saya isi token cuma 20 ribu. Bayar 23 ribu. Setrom token masuk cuma 13 ribuan. Hilang 10 ribuan. Satu bulan 10x isi. 100 ribu. Rincian nya gk tahu….
Seharusnya Hal Ini Menjadi Evaluasi Bagi Pemerintah Sebagai Pemangku Kebijakan Untuk Menciptakan Negeri Yg Adil Dan Makmur Dengan Fokus Mengembangkan Pontensi Yang Ada Utk Sebesar Besarnya Kemakmuran Rakyat. Tidak Perlu Banyak PNS Yang Tidak Produktif Tp Fokus Memberdayakan Ekonomi Rakyat Dan Bisa Ekspor Produksi Dalam Negeri
Tks lnformasi nya, membuat kami puas dengan hal ini
ya.benar dan saya minta tolong kepada petugas2 lapangan dikontrol masih juga ada yg berani minta uang kopi