Ini Reaksi Pangkostrad Letjen Dudung Terkait Tudingan Gatot Nurmantyo, Keras!

Ini Reaksi Pangkostrad Letjen Dudung Terkait Tudingan Gatot Nurmantyo, Keras!

28 September 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman bereaksi keras terhadap tudingan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya, Gatot menuding adanya komunisme yang menyusup ke TNI karena hilangnya patung Soeharto di Kostrad.

Dudung lantas membantah tudingan tersebut serta meminta Gatot untuk melakukan tabayyun terlebih dahulu.

Menurut Dudung, tudingan tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan tudingan keji terhadap TNI AD.

“Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI, itu tudingan yang keji terhadap kami,” tegasnya, Senin (27/9/2021).

Dudung juga menjelaskan bahwa patung ketiga tokoh sebelumnya memang ada di dalam Museum Darma Bhakti Kostrad.

Ketiganya yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).

Menurut Dudung, pembuatan patung Soeharto cs tersebut terjadi pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution pada tahun 2011-2021.

Saat ini, lanjut Dudung, Letjen (Purn) AY Nasution telah mengambil kembali patung tersebut atas izin darinya.

Dia mengaku tidak bisa menolak permintaan tersebut karena menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution.

Dudung menyatakan yang bersangkutan merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.

Kemudian, Dudung dengan tegas menepis jika pengambilan patung tersebut merupakan indikasi TNI melupakan peristiwa G-30S-PKI.

Dudung dan AY Nasution mengaku mempunyai komitmen yang sama untuk tidak akan melupakan sejarah pemberontakan tersebut.

Di mana, lanjut Dudung, para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Dudung juga menyebut foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Soeharto saat peristiwa tahun 1965 itu masih tersimpan di museum.

Menurutnya, hal tersebut sebagai pembelajaran supaya bangsa Indonesia tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI tersebut.

Maka dari itu, Dudung meminta Gatot untuk bertabayun atau melakukan klarifikasi kepada pihaknya agar tidak berprasangka buruk serta timbul fitnah dan kegaduhan.

(Mel/Rah).