Inilah Prosesi Pernikahan Melinting di Lampung Timur

Inilah Prosesi Pernikahan Melinting di Lampung Timur

23 Oktober 2019 Off By Fitri Febriani

NESIATIMES.COM – Secara garis besar, masyarakat Lampung dibagi menjadi dua kelompok yaitu Pepadun dan Saibatin. Namun, kedua suku tersebut mempunyai tradisi dan ritual adat yang berbeda.

Berbicara soal pernikahan setiap suku pasti mempunyai maknanya masing-masing. Salah satunya di Lampung Melinting, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Dalam ritual tersebut mempunyai tiga jenis sistem perkawinan serta pengertian yang berbeda, yaitu:

  • Masekum adalah prosesi ketika mempelai wanita dibawa ke keluarga pria untuk ditanya kesediannya dalam hal menikah. Jika setuju, mempelai wanita diantar kembali kepada keluarganya, dan segera melakukan pertunangan.
  • Ngakuk Majau adalah prosesi ketika mempelai wanita dibawa secara diam-diam ke keluarga pria, setelah itu dari keluarga pria meyampaikan pernikahan kedua mempelai dilakukan langsung di tempat pria.
  • Ngibal Serbou adalah prosesi ketika dua pihak keluarga telah saling mengenal dan didahului pertunangan. Lalu keluarga pria mendatangi pihak wanita dengan membawa perlengkapan adat (kanago) tersebut.

Kemudian menjelang akad nikah kedua mempelai melakukan prosesi ngarakbetamat (khatam Quran) artinya membaca ayat-ayat Al-Quran. Lalu, prosesi Sabaian yang dimana kedua pihak keluarga saling bersalaman sebagai permohonan maaf jika ada yang kurang berkenan.

Setelah itu ritual pemberian gelar, pria diberi gelar Adok sedangkan wanita gelar Inai. Dan terakhir prosesi Musek yaitu para tertua dari keluarga menyuapkan makanan untuk kedua mempelai.

Keunikan busana kepada kedua mempelai pria dan wanita, yaitu:
Aksesoris wanita mengenakan siger (mahkota pengantin) bercabang lima dan setiap cabang memiliki rumbai yang menutupi wajah. Busana menggunakan kain tapis cekil, baju kurung dan bahan brokat putih, selendang jungsarat, selepai, bulu serti dan selop.

Sedangkan mempelai pria mengenakan kopiah emas sebagai penghormatan. Busana yang digunakan celana pantalon, kemeja putih, kain tumpal, kekat akin, kerembung, punduk (keris) dan selop.

Lalu pasangan pengantin Melinting menggunakan kalung buturan, kalung papan jajar, gelang burung dan gelang kano.

(EFG/FITRI)