Inilah Tradisi Unik Pacu Itiak Bagi Masyarakat SumBar

Inilah Tradisi Unik Pacu Itiak Bagi Masyarakat SumBar

5 November 2019 Off By Fitri Febriani

NESIATIMES.COM – Warga Minang di Provinsi Sumatera Barat masih ssngat kuat untuk mempertahankan tradisi dari nenek moyang. Mulai dari kesenian, hukum adat, dan masakan, hingga kebiasaan unik pun tetap mereka jaga.

Tradisi unik yang masih dipertahankan yaitu Pacu Itiak salah satu olahraga tradisional berasal dari Payakumbuh, Kab. Limapuluh, Sumatera Barat.

Konon katanya tradisi ini sudah ada sejak tahun 1028, kisah awalnya terjadi di Kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang. Kebiasaan petani dalam mengembala itik dengan menghalau hingga terbang menjadi ide awal untuk olahraga tersebut.

Masyarakat mulai melatih para itik untuk dapat terbang tinggi, kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba Pacu Itiak, acara ini diselenggarakan gunanya menghilangkan rasa jenuh dan penat para petani.

Berikut beberapa kegunaan tradisi unik Pacuk Itiak, yaitu:

  • Pacu Itiak sebagai pelepas penat di kala senja tiba

Untuk mengikuti perlombaan itik ini tak mudah, karena si pemilik harus melatih itik pribadinya agar dapat terbang tinggi hingga berbulan-bulan lamanya.

Biasanya para pemilik itik berkumpul di gelanggang yang sama untuk melatih itik mereka, hal ini dapat berdampak positif karena mereka dapat berbincang satu sama lain atau bersilaturahmi.

  • Tips melatih itik dengan terbang jauh

Selain melatih terbang dan mendarat, pola makan itik untuk ikut ajang lomba juga diatur. Masyarakat setempat percaya bahwa jika itik diberi makan jangkrik yang dibakar maka badannya akan ringan dan bisa terbang jauh.

Selain itu juga ada laarangan jika itik diberi makan nasi, karena sangat berbahaya dapat mengakibatkan berat badannya bertambah.

  • Sistem Pacu Itiak

Setelah itik dilatih berbulan-bulan, dan dijaga pola makannya, warga akan mengadakan baralek atau pesta pacu itiak. Berbagai kategori lomba diadakan, mulai jarak terbang 800 meter hingga 1600 meter yang mereka sebut boko.

Untuk penentuan pemenangnya dikategorikan menjadi dua, yaitu jika itik melewati garis ditentukan akan terkualifikasi walaupun terbang jauh. Ada juga lomba terbang bebas, peraturannya baru normal saat itik yang paling jauh terbangnya akan menjadi juaranya.

(EFG/FITRI)