Jokowi Beri Minimal Rp 10 Juta Untuk Perbaiki Rumah Korban Gempa
29 Oktober 2019JAKARTA – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, Selasa (29/10/2019), meninjau langsung posko pengungsi pascagempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.
Mereka yang mengungsi merupakan korbangempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Maluku pada 26 September 2019.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowikembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga ancaman gempa dan tsunami selalu ada.
Sejarah mencatat, gempa juga terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, hingga beberapa tahun terakhir di Nusa Tenggara Barat, Palu dan Donggala, serta Maluku.
“Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami, tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap,” kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.
Menurut laporan yang diterima presiden dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku.
Dilansir dari Kompas.com (Minggu, 29/10/2019) Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.
Kepala Negara mengatakan, anggaran di Kementerian PUPR dan di BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah tersebut dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.
Adapun besaran bantuan untuk perbaikan rumah warga tersebut yaitu Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.
Presiden mengatakan, jumlah tersebut sama seperti yang diberikan di daerah terdampak gempa lainnya.
“Kalau ditanya cukup atau tidak cukup, ini terserah bapak-ibu semuanya. Yang penting, yang kita lihat seperti di NTB, di Palu, dengan anggaran yang ada, ini rumah saya lihat di NTB sudah hampir selesai dan juga bisa diselesaikan,” kata dia.
Presiden jokowi juga meminta jajaran
daerah seperti camat dan lurah turut memantau dan mengawasi anggaran tersebut, terutama mengingat anggaran tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.
Kepala Negara berharap, dengan anggaran itu, masyarakat dapat membangun rumah dengan konsep tahan gempa seperti halnya yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Barat (NTB).