Kemarau Berkepanjangan, Masyarakat Sumberingin Gelar Tradisi Cambuk Berdarah
27 Juli 2019BLITAR, – Masyarakat Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar menggelar pertunjukan acara tradisi tiban berdarah dengan harapan hujan akan turun, Kamis (25/7/2019). Kesenian tiban merupakan ritual turun temurun yang telah diwariskan dari peninggalan leluhur nenek moyang terdahulu, khususnya di daerah Jawa Timur.
Tradisi ini digelar di arena yang terbuat dari bilah bambu yang berbentuk persegi, dengan dibantu alunan musik gamelan jawa dan tarian dari peserta tiban, menambah suasana menjadi kental dan sakral.
Menurut salah satu peserta, sebelum naik ke atas panggung. Para peserta harus mempunyai persiapan sebelum mengikuti tradisi tiban.Selain mempersiapkan mental, teknik mencambuk pun harus dikuasai agar tidak mengakibatkan luka yang cukup parah.
“Iya harus ada persiapan dulu sebelum naik ke arena baik mental maupun kondisi fisik karena bisa mengakibatkan insiden yang tidak diinginkan,” ungkap Badru Arfianto selaku peserta tiban
Beliau juga menambahkan tradisi semacam ini akan terus dilestarikan, selain melanggengkan budaya leluhur juga mengenalkan kepada masyarakat khususnya para remaja agar tidak tergerus pada zaman modern saat ini.
“Ini kan budaya turun temurun, ya sudah sejak dahulu setiap musim kemarau yang melanda, di desa ini mempertunjukan acara ini dengan harapan hujan akan turun dan petani tidak kesulitan dalam masalah perairan,” tutur Mustofa selaku ketua panitia
Tradisi tiban ini akan terus dilakukan sampai turunnya hujan, selain melestarikan kebudayaan kesenian ini menjadi hiburan sekaligus tontonan bagi masyarkat Sumberingin.
(PETRUS/ RIZAL YUSUF)