Kepala Sekolah Ini Bongkar Fakta, Anggaran Pulpen Diusulkan Rp123 M, Padahal Kebutuhan di Lapangan Kurang Dari Rp10 M

Kepala Sekolah Ini Bongkar Fakta, Anggaran Pulpen Diusulkan Rp123 M, Padahal Kebutuhan di Lapangan Kurang Dari Rp10 M

5 November 2019 Off By MAX ALVIAN

JAKARTA – Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur Ade Narun mengungkap revisi yang telah dilakukan terhadap rencana anggaran pembelian pulpen senilai Rp123 miliar. Rencana anggaran pulpen itu menyumbang heboh rencana anggaran 2020 yang disusun pemerintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ade mengaku tidak mengetahui adanya pengajuan anggaran Rp123 miliar itu dengan alasan baru menjabat sebagai Kepala Suku Dinas. Namun dia menyampaikan kalau rencana anggaran seperti yang termuat dalam KUA PPAS 2020 itu telah direvisi.

Revisi, kata dia, membuat anggaran menyusut menjadi sekitar Rp18 miliar untuk pembelian seluruh ATK termasuk pulpen. Ade menyebutnya untuk seluruh kebutuhan di 300 sekolah negeri di wilayahnya–data dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebut ada 588 sekolah negeri di Jakarta Timur pada semester 2019/2020 ini. “Detailnya saya tidak hafal,” kata Ade pada pekan lalu.

Tempo menelusuri sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Timur untuk menguji kebutuhan yang ada dengan nilai anggarannya tersebut. Hasilnya, sejumlah sekolah terkejut.

SMAN 9 di Kebon Pala, Makasar, misalnya. Mereka mengaku mengajukan anggaran pembelian pulpen Rp16,3 juta pada rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) 2020.

“Pulpen tersebut untuk 60 guru yang mengajar di sekolah kami,” kata kepala sekolah itu, Dwi Priyo Eko Santoso, saat ditemui di kantornya, Jumat 1 November 2019.

Seorang staf tata usaha SMAN 9 yang namanya tidak mau disebutkan, menambahkan, pembelian pulpen masuk dalam anggaran alat tulis kantor. Menurut dia, dalam setahun untuk pembelian seluruh ATK seperti pulpen, spidol, pensil, penghapus, tinta, kertas dan lainnya bisa mencapai Rp 150 juta.

SDN Kebon Pala 13 malah hanya mengajukan anggaran Rp4,178 juta untuk pembelian pulpen tahun depan. Pulpen tersebut, kata dia, bakal dimanfaatkan untuk 12 guru yang mengajar di sekolah itu.

“Pengajuannya sudah sejak Januari kemarin. Ada tiga jenis pulpen yang kami beli ball liner, drawing pen dan pilot,” kata Alim Suyono, kepala sekolah.

SDN Kebon Pala 14 mengajukan total Rp8,9 juta untuk pembelian ATK pada triwulan terakhir ini. Untuk kebutuhan pulpennya saja, Lulut Suparmi, kepala sekolah, hanya mengatakan, “Tidak jauh berbeda dengan SDN Kebon Pala 13 karena mempunyai jumlah guru dan siswa yang hampir sama banyaknya.”

Menghitung anggaran pulpen untuk seluruh sekolah negeri di Jakarta Timur, totalnya tidak akan sampai Rp10 miliar. Itu pun bila menggunakan acuan anggaran SMAN 9 dikalikan jumlah sekolah berdasarkan situs dikdasmen. Angkanya lebih kecil jika mengikuti fakta di lapangan bahwa kebutuhan sebagian sekolah lebih kecil dan jumlah sekolah lebih sedikit berdasarkan penuturan kepala suku dinas.

Sumber: Tempo.co
Editor: Steven