Lagi, Format Unjuk Rasa Tuntut Kasus Dugaan Korupsi di  Tana Toraja

Lagi, Format Unjuk Rasa Tuntut Kasus Dugaan Korupsi di Tana Toraja

8 November 2019 Off By Redaksi

MAKASSAR – Forum Mahasiswa Toraja (Format) Makassar kembali berunjuk rasa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Kamis, 7 November 2019.

Aksi ini dilakukan sebagai protes lambannya penanganan kasus dugaan korupsi Sistem informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) pada Dinas Disdukcapil Tana Toraja, yang ditangani oleh Kejari Tana Toraja.

Dalam aksinya, massa bergantian melakukan orasi dengan membakar ban bekas di depan kantor Kejati Sulsel, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar.

Dalam orasinya, Korlap aksi Yusmen P. Langi’ mengungkap, Dana SIAK yang dikeluarkan melalui SK Parsial Bupati Tana Toraja itu, mulai dari proses penganggaran sampai pada pelaksanaannya diduga melawan hukum dan berpotensi merugikan keuangan negara.

Masih kaya Yusmen, ditingkatkannya status penanganan kasus ini ke tingkat penyidikan sejak 2018 semakin memperjelas dugaan bahwa benar adanya terjadi perampokan uang rakyat dalam kasus Dana SIAK.

“Sudah kurang lebih 120 Saksi telah diperiksa dalam kasus ini mulai dari ASN, Tokoh Adat serta tokoh Agama namun sampai hari ini belum ada satupun orang yang ditetapkan sebagai Tersangka. Anehnya lagi, Bupati Tana Toraja sebagai penanggung jawab penuh atas dana SIAK ini belum diperiksa dan dimintai keterangan oleh penyidik Kejari Tana Toraja. Jangan sampai ada tebang pilih oleh oenegak hukum dalam mengusut tuntas kasus ini,” kata Yusmen dalam keterangan tertulisnya ke Redaksi torajadaily.

Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa meminta Kejati mengambil alih kasus tersebut serta menuntaskannya. Selain itu, mahasiswa mendesak Kejati Sulsel mencopot Kajari Tana Toraja yang dinilai tak mampu meyelesaikan kasus
yang dilaporkan sejak Tahun 2017 lalu itu.

“Kami minta Kajari Tana Toraja dicopot karena tidak becus mengusut tuntas kasus Dana SIAK. Segera periksa bupati Tana Toraja sebagai penanggung jawab penuh atas kasus dana SIAK ini,” tegas Yusmen.

Usai menggelar orasi, massa kemudian diterima oleh dua orang perwakilan Asintel, yaitu Irwan. S dan Fadly.

Diketahui dana pembangunan dan pengoperasian SIAK total anggaran 3,18 miliar bersumber dari APBD dan APBN TA 2016.

 

***