Langkah Jokowi Gemparkan Dunia, Misi Pertama Dimulai, Sangat Serius!

Langkah Jokowi Gemparkan Dunia, Misi Pertama Dimulai, Sangat Serius!

27 Juni 2022 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi diketahui bertolak ke Jerman pada Minggu (26/6/2022).

Pemimpin RI tersebut bertolak ke Jerman dalam rangka rangkaian kunjungan kerja untuk memenuhi undangan sebagai G7 Partner Countries, bersama dengan India, Senegal, Argentina dan Afrika Selatan.  

Selain itu, kunjungan ini sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini. 

Jokowi akan menghadiri KTT G7 pada 27-28 Juni 2022. 

Sebelum lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Presiden menyampaikan bahwa dalam kunjungannya ini dirinya juga akan mengunjungi Rusia dan Ukraina

Pasalnya salah satu agenda Jokowi dalam kunjungan kerja tersebut adalah membawa misi perdamaian di tengah perang antara Rusia dan Ukraina.  

Jokowi pun berencana mendorong negara-negara G7 untuk mengkampanyekan perdamaian di Ukraina. 

“Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina,” kata Presiden, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/6/2022).

Jokowi menyampaikan bahwa ia akan bertemu Volodymyr Zelenskyy untuk membuka peluang dialog untuk perdamaian.

“Saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy untuk membuka peluang dialog dalam rangka perdamaian,” ucapnya. 

Pasalnya, menurut Jokowi sudah semestinya peperangan dihentikan.

Ia berharap, dengan terbangunnya dialog damai diharapkan rantai pasok pangan yang sempat terhambat akibat peperangan ini dapat dihidupkan kembali. 

Kemudian, Kepala Negara akan terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin

Sama seperti saat nantinya bertemu Zelenskyy, Jokowi akan mengajak Putin berdialog untuk membuka peluang menghentikan perang. 

Jokowi menyatakan upaya tersebut bertujuan untuk mencegah masyarakat di negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke kondisi kemiskinan ekstrem akibat dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh perang. 

Ia menegaskan bahwa kunjungannya ke Ukraina dan Rusia bukan semata-mata penting bagi Indonesia saja, melainkan juga penting untuk negara-negara berkembang. 

Langkah tepat 

Menanggapi langkah Jokowi tersebut, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana memberikan pandangannya.

Ia menilai, keputusan Presiden untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Ukraina dan Rusia merupakan hal yang tepat. 

Hikmahanto menyebut bahwa pada saat ini yang terpenting adalah mencegah terjadinya tragedi kemanusiaan serta ancaman pangan dunia yang lebih besar, apabila perang terus terjadi. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa upaya Presiden tersebut sesuai dengan isi Undang-Undang Dasar 1945, yang berisi Indonesia diharapkan dapat selalu menjaga ketertiban dunia. 

Selain itu, lawatan Presiden kali ini pun merupakan bagian dari menegakkan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia.  

Lebih jauh, ia menuturkan, Indonesia tidak perlu mengupayakan perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah terjadinya perang Rusia-Ukraina.  

Sebab, Indonesia tidak berada di kawasan dan tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan. 

Hikmahanto menambahkan bahwa saat ini tidak ada satu negara yang sedang melakukan upaya agar terciptanya gencatan senjata, kecuali Indonesia. 

Karena perang antara Rusia dan Ukraina berkepanjangan maka juga ikut berdampak pada hal lain. 

Rusia dan Ukraina sama-sama merasakan kerugian.

Bahkan rakyat Rusia juga mempertanyakan keuntungan apa yang diperoleh dalam peperangan dengan Ukraina. 

Peperangan di kawasan itu juga turut mengancam ketersediaan pangan dunia. 

Sebab, Ukraina dan Rusia adalah eksportir gandum besar di dunia. 

Oleh karena itu, kata Hikmahanto, peran Indonesia sangat dibutuhkan untuk menghentikan serangan tersebut.

“Sehingga, keberadaan Indonesia dibutuhkan untuk menyelamatkan muka Rusia bila hendak menghentikan serangan,” ujar Hikmahanto, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (27/6/2022). 

Wapres gantikan tugas Jokowi sementara 

Setelah melakukan rangkaian kunjungan kerja di Eropa, Presiden Jokowi juga rencananya akan mampir ke Uni Emirat Arab (UEA).

Yakni untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi. 

Di UEA, Jokowi akan melakukan pertemuan untuk membahas kerja sama ekonomi dan investasi. 

Karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan memimpin sementara pemerintahan selama dia melakukan kunjungan ke luar negeri. 

(Yar/Hsb)