
Pelaku Bom di Medan Berjaket Ojek Online, Menhub Panggil dan Evaluasi Gojek dan Grab
14 November 2019JAKARTA – Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan menggunakan atribut ojek online (ojol).
Berkaitan dengan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memanggil perusahaan Gojek dan Grab.
Budi, di Jakarta, mengatakan akan meminta penjelasan terkait proses rekrutmen yang diterapkan pihak aplikator dalam menjaring mitranya, yakni pengemudi ojol.
“Kita akan undang aplikator. Kita akan kaji kembali proses rekrutmen dari mereka dan tentunya akan ada suatu harapan tahapan rekrutmen ini mesti ada tatap muka,” ujarnya.
Budi mengatakan evaluasi secara acak perlu dilakukan untuk mencegah adanya mitra pengemudi yang beroperasi tidak sesuai dengan akun.
“Makanya itu bagian dari penelitian secara acak kepada mereka. Jadi, kalau mereka itu sudah tidak sama (akunnya), suatu indikasi bahwa mereka melakukan suatu tindakan yang kurang bertanggung jawab,” ucap Budi.
Budi akan meminta aplikator memperketat proses rekrutmen, baik secara tatap muka serta dilakukan penelitian secara acak terhadap mitra pengemudi.
“Tentu ini menjadi evaluasi bagi operator. Kalau itu memang pengendara online, untuk melakukan seleksi secara baik, baik melalui tatap muka walaupun melalui suatu penelitian secara acak apa yg dikomunikasikan oleh yang bersangkutan,” beber Budi.
Menurut Budi, seleksi ketat bisa mencegah perilaku-perilaku yang menyimpang yang berpotensi dilakukan oleh pengemudi ojek online.
“Dengan cara seleksi yang baik dengan cara melakukan pengamatan yang baik, pasti kita akan kurangi kejadian-kejadian ini,” tandas Budi.
***
(EFG/AR)