Penjelasan Medis soal Fenomena Janda Cianjur yang Hamil Tanpa Hubungan Badan

Penjelasan Medis soal Fenomena Janda Cianjur yang Hamil Tanpa Hubungan Badan

14 Februari 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM — Aneh tapi nyata, seorang janda di Cianjur bernama Siti Zainah mengaku melahirkan seorang bayi tanpa adanya hubungan seks.

Menurut wanita berusia 25 tahun itu semua berawal pada Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 12.45 WIB.

Saat itu, warga Kampung Gabungan, RT. 02/RW. 02, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur ini sedang bersantai dengan tengkurap di ruang tengah rumahnya.

Namun, tiba-tiba ia merasakan ada semacam angin masuk melalui alat kelaminnya.

Kemudian, berkisar 15 menit ia mengaku perutnya sakit lalu membesar layaknya orang hamil lalu kembali mengecil.

Menurut Siti, usai melakukan pemeriksaan di Puskesmas Cidaun, dokter menyatakan bahwa ia hamil.

Keanehan terus berlanjut ketika Siti merasakan perutnya mulas seperti hendak melahirkan.

Benar saja, satu jam berselang usai kali pertama ia merasakan keanehan di perutnya, tepat pada pukul 14.25 Siti melahirkan seorang bayi perempuan.

Melihat dari kacamata medis, istilah yang tepat untuk menggambarkan kejadian ini adalah cryptic pregnancy atau kehamilan samar.

Melansir dari Tribun-Timur.com, kehamilan samar adalah kehamilan yang gagal terdeteksi oleh metode pengujian medis konvensional.

Berdasarkan bukti anekdotal, kejadian ini memang langka terjadi, tercatat hanya 1 dari 457 kasus yang mengalami cryptic pregnancy.

Dalam kondisi normal, seorang ibu mengetahui ia hamil dalam 5 sampai 12 minggu setelah pembuahan.

Jika setelah melakukan cek mandiri di rumah dan hasilnya positif, ibu hamil akan mengonfirmasi kehamilan melalui berbagai cara, mulai dari tes urine, tes darah, dan USG di ob-gyn.

Kemudian, ada sejumlah tanda yang muncul saat seseorang hamil, seperti payudara menjadi lebih lunak dan bengkak, perubahan mood atau suasana hati, mudah lelah, dan mual-mual selama trimester pertama kehamilan.

Namun, saat seseorang mengalami kehamilan samar, tidak ada gejala kehamilan awal seperti pada umumnya.

Tes kehamilan pun dapat negatif meski menstruasi terlambat.

Terlebih lagi, jika hal ini dialami oleh wanita dengan siklus haid tidak lancar, maka kemungkinan kehamilan mungkin tidak dipertimbangkan.

Saat mual, seseorang dengan kehamilan samar mungkin mengabaikannya karena berpikir itu hanya gangguan pencernaan atau kembung.

Kemudian rendahnya kadar hormon kehamilan dapat memicu gejala kehamilan sangat ringan atau hampir tidak ada.

Penyebab kehamilan samar

Penyebab umum kehamilan samar adalah hormon yang berfluktuasi (tidak tetap) yang menyebabkan sedikit pendarahan menyerupai menstruasi atau haid.

Kemudian, jika wanita menganggap bahwa pendarahan tersebut merupakan menstruasi yang normal maka kecil kemungkinan untuk melakukan tes kehamilan.

Banyak orang merasa seperti menstruasi tanpa mengetahui dirinya hamil.

Kondisi yang terkait kehamilan samar antara lain:

  1. Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).

Kondisi ini dapat membatasi kesuburan, menciptakan ketidakseimbangan hormon, dan menyebabkan menstruasi tidak teratur.

  1. Perimenopause.

Ini adalah waktu antara hail mulai tidak teratur dan henti haid sepenuhnya (menopause).

Tanda kehamilan seperti kenaikan berat badan dan fluktuasi hormon bisa mirip dengan tanda perimenopause.

  1. Pil KB dan alat kontrasepsi (IUD).

Alat kontrasepsi dapat membuat Anda merasa yakin bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi.

Walaupun metode pencegahan kehamilan ini sangat efektif, ada beberapa kasus Anda tetap hamil meski menggunakan alat KB ini.

  1. Abai terhadap peluang hamil pascapersalinan.

Karena menyusui dan faktor hormonal, ini dapat menyebabkan tubuh Anda menunda ovulasi dan haid beberapa bulan setelah melahirkan.

Fakta ini membuat Anda menyampingkan tanda-tanda kehamilan sebagai keadaan postpartum biasa.

  1. Rendah lemak.

Keadaan ini dapat menyebabkan menstruasi tertunda selama beberapa bulan.

  1. Olahraga dengan intensitas tinggi.

Orang yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi mungkin juga memiliki kadar hormon tertentu yang rendah, sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kehamilan.

(Leo/Mel)