
Pernah Diakui Milik Malaysia, Ini Dia Perjalanan Batik Dari Majapahit Hingga UNESCO
2 Oktober 2019NESIATIMES.COM – Hari batik nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Pada tanggal ini, beragam lapisan masyarakat Indonesia disarankan untuk mengenakan batik.
Baik itu dari kalangan pejabat pemerintah, pegawai BUMN hingga pelajar.
Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Penetapan ini dilakukan karena adanya pendaftaran ke UNESCO yang dilakukan oleh Pemerintahan Indonesia di era SBY.
Pendaftaran ini pun dilatarbelakangi oleh adanya pengakuan Malaysia sebagai pemilik kebudayaan batik pada tahun 2008.
Indonesia tidak tinggal diam atas klaim Malaysia dan segera ingin mendapatkan pengakuan secara internasional.
Perjalanan yang ditempuh Indonesia untuk mendapatkan pengakuan representatif terhadap batik memakan waktu yang cukup panjang.
Berawal dari pendaftaran pada 3 September 2008, diterima untuk ditindaklanjuti pada 9 Januari 2009 hingga penetapan secara resmi pada 2 Oktober 2009.
Yang berarti tepat di hari ini rakyat Indonesia merayakan hari batik nasional untuk ke-10 kalinya.
Kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain yang biasanya dipakai untuk membuat corak pada pakaian.
Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya dijadikan sebagai pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Kesenian batik ini dibawa oleh pengikut raja keluar dari kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Inilah yang memengaruhi cepatnya penyebaran seni batik di Indonesia.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat.
Selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangga untuk mengisi waktu senggang.
Hingga kini, batik menjadi pakaian yang digemari rakyat Indonesia pada semua kalangan baik wanita maupun pria.
(EFG/MEL)