PPATK Turun Tangan, Cek Rekening Keluarga Akidi Tio soal Uang Rp 2 T, Hasilnya Mengejutkan

PPATK Turun Tangan, Cek Rekening Keluarga Akidi Tio soal Uang Rp 2 T, Hasilnya Mengejutkan

5 Agustus 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memeriksa rekening keluarga Akidi Tio terkait sumbangan Rp2 triliun.

Dana sumbangan bernilai fantastis tersebut rencananya untuk penanggulangan Covid-19 yang disalurkan melalui Polda Sumsel.

Kepala PPATK Dian Ediana Rae membeberkan pihaknya telah memeriksa hampir seluruh rekening dari pihak terkait.

Hasilnya, jelas Dian, pihaknya mendapati rekening tersebut sangat tidak memadai untuk memenuhi sumbangan sebesar Rp2 triliun.

“Kami periksa hampir seluruh rekening terkait, itu sangat-sangat tidak memadai untuk memenuhi kewajiban atau komitmen sebanyak Rp2 triliun,” ungkapnya, Rabu (4/8/2021), seperti dikutip dari jpnn.com.

Lebih lanjut, Dian menyebut keseluruhan dana milik Akidi Tio jumlahnya bahkan tidak memenuhi setengah dari dana sumbangan yang dijanjikan.

Dian mengaku timnya telah menganalisa rekening keluarga Akidi Tio yang tidak ia beberkan secara rinci identitasnya di perbankan dalam negeri.

Selain itu, Dian juga mengatakan bahwa PPATK mempunyai sistem yang memonitor keluar dan masuknya uang ke dan dari Indonesia.

Sistem tersebut, jelas Dian, bernama International Fund Transfer Instruction IFTI) dan memiliki jaringan lebih dari 160 negara.

Di sisi lain, Dian menjelaskan bahwa pemberian sumbangan tersebut melibatkan pejabat negara dari tingkat pusat hingga daerah serta aparat penegak hukum.

Dalam intelijen keuangan, hal tersebut masuk dalam kategori politically exposed persons (Peps) atau orang yang terekspos secara politik.

Sehingga pihaknya akan memantau kemudian meneliti dan menganalisis apabila ada transaksi besar yang berkaitan dengan mereka.

Dian menyatakan bahwa PPATK perlu melakukan hal tersebut lantaran rencana pemberian sumbangan tersebut telah mendapatkan perhatian besar dari masyarakat.

Selain itu, Dian juga menyebut ada ketidaksesuaian antara profil pemberi sumbangan dengan nilai dana sumbangan yang sangat besar.

(Mel/Rah).