Sedihnya Sandiaga, Duit dan Saham Ludes, Prabowo Menhan, Ahok BUMN, Dia Gigit Jari

Sedihnya Sandiaga, Duit dan Saham Ludes, Prabowo Menhan, Ahok BUMN, Dia Gigit Jari

23 November 2019 Off By NANAHARASUYA

JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku tidak mendapatkan tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengisi pos-pos petinggi BUMN.

Pasalnya, seiring dengan perombakan jajaran direksi BUMN sekaligus deputi Kementerian BUMN, nama Sandiaga kerap disebut-sebut bakal menjadi salah satu calon yang mengisi pos-pos tersebut.

“Enggak ada, tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan. Dan menurut saya BUMN itu perlu dikelola dengan the best of the best of talent,” ujar Sandiaga ketika ditemui usai acara Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Sahabat lama Erick Thohir tersebut mengatakan, pihaknya tetap bersedia untuk membantu Erick dalam membesarkan dan menyelesaikan persoalan-persoalan BUMN.

Sebab, dia mengaku kerap bertukar pikiran dengan Erick melalui platform layanan pesan singkat.

“Kita tapi nggak pernah bertemu muka, kita selalu berkomunikasi melalui teks melalui WhatsApp. Saya berikan apa yang menjadi pemikiran saya bahwa sektornya Pak Erick ini penting sekali nih, karena tadi juga dibicarakan mengenai tingginya utang tingginya jumlah utang yang ada di sektor BUMN,” ujar Sandiaga.

Sandiaga pun mengaku untuk saat ini tak ingin terlibat langsung di dalam pemerintahan.

Dirinya lebih memilih untuk berkontribusi di luar pemerintahan dengan terlibat langsung di tengah masyarakat.

“Dan itu yang udah saya sampaikan ke Pak Erick dan Pak Erick sangat mengerti dan kita berdiskusinya itu intens sama Pak Erick dan saya sampaikan saya pasti akan membantu pemerintah untuk merealisasikan target-targetnya,” ujar dia, di kutip dari Kompas.com

Perjalanan politik bangsa kita benar-benar penuh misteri yang tak pernah bisa kita tebak. Siapa saja bisa saja menjadi apa saja didalam politik. Kawan menjadi lawan adalah hal lumrah dan biasa. Lawan yang berubah menjadi kawanpun bukan yang wow dan astaga lagi bagi kita saat ini. Semuanya mungkin dan semua semaunya juga hal yang masih sangat mungkin terjadi disekitar kita.

Orang yang digadang-gadang dekat dengan seorang pemimpin dinegeri ini bisa saja tidak menjadi apa-apa dinegeri ini dan justru orang yang tak pernah diperhitungkan justru bisa tampil dan diangkat ditempat mulia disisi penguasa.

Seperti halnya Ahok, siapa yang tak kenal Ahok, ia yang tak hanya dikenal oleh banyak orang sosok sangar yang selalu “ngamuk” bila berbicara soal ketidak jujuran dan ketidak benaran, ia juga memiliki citra dan kinerja kerja yang amat baik dimata publik. Kelemahan Ahok hanya terlalu sensitive dan tempramen terhadap keculasan, namun ia tetap lembut dan ramah terhadap rakyat jelata.

Ahok yang tak pernah masuk hitungan dan diperhitungkan publik, justru akan mendapat posisi strategis dan “empuk” di Perusahaan BUMN Negara. Sosok Ahok yang tidak diperhitungkan ini justru jadi sosok dan momok yang mengerikan bagi para tikus got yang biasa manipulasi dan makan uang haram dari uang Negara. Banyak mafia dan penjahat berdasi di BUMN resah dan gelisah ketika mendengar Ahok akan duduk dan berkuasa disana.

Ahok adalah “pukulan strike” bagi para penjahat berdasi di badan BUMN. Ia akan menjadi “pentungan” keras bagi para tikus got disana. Ahok tak pernah dikira, disangka dan diperhitungkan. Ahok justru diangkat Tuhan berkuasa diatas para penjahat culas dinegeri ini.

Lain Ahok lain pula Sandiaga Uno. Pasangan Cawapres Prabowo Subianto kemarin ini justru tak mendapat tempat apa-apa didalam kursi pemerintahan ini. Ia hanya akan jadi penonton dan pengkritik  yang bisa teriak-teriak diluar sana. Ia tak punya daya dan kemampuan apa-apa untuk dapat berbuat apa-apa bagi bangsa ini.

Kita tahu Sandiaga Uno selama ini telah all out dan habis-habisan dipilpres kemarin, ia lakukan banyak hal terhadap banyak orang dan melepaskan banyak hal yang ia punya untuk mencapai kursi panas dinegeri ini. Segalanya ia lakukan untuk dapat mencapai dan meraih impiannya menjadi Wapres RI, namun apa daya bila akhirnya semua hanya menjadi “mimpi diatas mimpi” (kata Bang Ebiet G Ade).

Bagaimana tidak kita katakan bahwa upaya yang dikejar Sandiaga Uno hanyalah mimpi diatas mimpi, karena segala cara telah ia coba dan lakukan, tapi faktanya apa yang ia kejar dan harapkan justru tak pernah dapat ia raih. Sekalipun uang Sandiaga Uno bejibun begitu banyak, ia tajir melintir, tapi bila tak ada izin dan restu Tuhan maka semua uangnya akan jadi sia-sia.

Sandiaga Uno mungkin kaya dan bisa menjual banyak sahamnya untuk menutupi segala biaya dan keperluan kampanye pilpres namun yang perlu ia tahu dan pelajari adalah bahwa segalanya memang butuh uang, tetapi tidak semua hal dapat ia beli dengan uang.

Bukan hanya itu Sandiaga Uno juga sempat menjual banyak sahamnya untuk cover semua biaya kampanyenya tapi semuanya berujung pahit dan sia-sia. Dan hal yang paling pahit bukan hanya soal gagalnya Sandiaga Uno menjadi orang no 2 dinegeri ini saja tetapi juga konconya yakni Prabowo Subianto, dia berubah jadi pembantu Presiden RI terpilih. Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan RI.

Pasangan Sandiaga Uno yang semula oposisi menjadi komposisi merupakan hal yang sangat menyakitkan dan menyedihkan bagi Sandiaga Uno. Ibarat ditinggal kawin pasangan kita menikah dengan musuh kita. Sakitnya tuh disini gaes.

Belum habis luka yang dibuat oleh Prabowo Subianto, Sandiaga kembali dilukai dan terluka dengan sikap sohibnya yakni sahabat karibnya yang lebih memilih musuhnya menjadi pendampingnya. Erick Tohir lebih memilih Ahok ketimbang dirinya untuk menyelesaikan masalah pelik di badan BUMN.

Melansir dari Seword.com, Erick Tohir nampaknya lebih percaya kepada sang lawan ketimbang kepada sahabatnya sendiri. Hal ini secara gamblang menjelaskan kepada kita betapa rendahnya kualitas kerja Sandiaga Uno. Sahabatnya sendiri tidak percaya kepada dirinya. Malangnya Sandiaga Uno.

Sungguh malang nasib Sandiaga, sudah jatuh tertimpa tangga lalu ketiban cat kemudian diseruduk sepeda. Duit ludes, Saham ludes, Prabowo bantu Jokowi, dan Ahok bantu Erick Tohir, sedangkan dirinya hanya gigit jari dan itupun jari orang.

 

 

***

Artikel ini telah tayang di Seword.com dengan judul “Sedihnya Sandiaga Duit Ludes, Saham Ludes, Prabowo Menhan, Ahok BUMN, dia Gigit Jari”