Teddy Gusnaidi Bongkar Kelompok yang Tunggangi Gejolak di Papua, Lewat Analisisnya Berjudul “Jokowi Bukan Presiden Bodoh”
9 September 2019NESIATIMES.COM – Teddy Gusnaidi, Dewan Pakar PKPI mencoba membuat analisisnya tentang kelompok yang ingin Joko Widodo tidak dilantik sebagai presiden.
Teddy menilai kelompok tersebut tengah menunggangi gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Mereka, sebut Teddy, justru menyalahkan Jokowi atas kericuhan di Papua.
Analisis Teddy disampaikan lewat website pribadi Teddy,www.teddygusnaidi.com.
“Pernah gak mereka mengutuk OPM yang memanfaatkan masalah rasis ini? pernah gak mereka mengutuk orang yang menghina mahasiswa Papua? Pernah gak mereka melarang pendukung Hizbut Tahrir menyalahkan Jokowi? Karena yang membuat masalah kan bukan Jokowi? Anehnya mereka malah ikut menyalahkan Jokowi,” tulis Teddy mengawali analisisnya dikutip nesiatimes.com pada Senin (9/9/2019).
Berikut analisis lengkap Teddy Gusnaidi,
Jokowi bukan Presiden Bodoh
Pernah gak mereka mengutuk OPM yang memanfaatkan masalah rasis ini? Pernah gak mereka mengutuk orang yang menghina mahasiswa Papua? Pernah gak mereka melarang pendukung Hizbut Tahrir menyalahkan Jokowi?
Karena yang membuat masalah kan bukan Jokowi? Anehnya mereka malah ikut menyalahkan Jokowi.
Yang menghina mahasiwa Papua adalah orang kelompok sebelah, yang dihina bereaksi. Lalu ada kelompok teroris memanfaatkan hal ini.
Sekarang kelompok sebelah menyalahkan Jokowi dan menuntut Jokowi harus begini dan begitu.
Pertanyaannya, pernah gak melihat mereka salahkan yang membuat masalah dan kelompok teroris? Ngak kan?
Bukan Jokowi yang membuat masalah, bukan Jokowi yang memanasi masalah, bukan Jokowi yang memanfaatkan masalah, tapi Jokowi yang disalahkan. Tidak ada dari mereka yang menyalahkan para pihak yang melakukan dan membuat masalah. Mereka malah memframing semua masalah ini adalah salah Jokowi.
Tujuannya sudah jelas, mereka inginJokowi tidak dilantik sebagai Presiden 2019-2024, makanya tidak heran kalau mereka menyalahkan Jokowi, tapi tidak pernah menyalahkan yang melakukan kejahatan.
Framing dibuat bahwa Jokowi lemah karena tidak mampu hadapi dan menyelesaikan masalah Papua, makaJokowi tidak layak sebagai presiden.
Memang benar, bahwa sebagai Presiden,Jokowi harus bertanggungjawab agar bangsa ini tidak terjadi huru-hara. Makanya Jokowi sudah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini, beliau punya cara menyelesaikannya dan beliau sedang melaksanakan proses penyelesaian itu.
Tapi mereka malah mendesak Jokowi harus begini dan begitu menurut cara mereka lalu memframing bahwa Jokowilemah, seolah-olah Jokowi tidak melakukan apa-apa untuk menyesaikan masalah. Untungnya Jokowi bukan Presiden bodoh yang mau terjebak permainan mereka.
Salah satunya adalah, menyuruh Jokowi untuk datang sekarang ke Papua, tentu ini bagian dari strategi untuk membesar-besarkan masalah yang tidak besar awalnya. Jadi ketika selesai Jokowiberkunjung ke sana, lalu masih ada gejolak, maka dengan mudah menuding JokowiPresiden gagal.
Tentu kalau orang awam pasti berpikir oh iya, Jokowi harus segera datang ke Papua. Padahal itu jebakan untuk menguatkan framing bahwa Jokowi lemah. Setelah Jokowi datang ke Papua, mereka buat keributan lagi, sehingga framingnya jelas,Jokowi sudah tidak lagi dianggap rakyatnya. Ucapan Jokowi sudah tidak dianggap rakyat. Ini jebakan..
Simple saja.., yang menghina mahasiswa Papua, diproses hukum. Yang bawa bendera OPM, diproses hukum. Yang anarkis, diproses hukum. OPM ditembak. Jadi biarkan aparat dan hukum menjalankan tugasnya, ini bukan kasus kedaulatan, ini kasus penghinaan dan penumpang gelap.
Urusan segelintir orang bawa bendera OPM, ya urusan aparat hukum. Urusan penghinaan, urusan aparat hukum. Urusan buat kerusuhan, urusan aparat hukum, bukan urusan Presiden. Ini tindak pidana biasa, tapi dibuat seolah-olah tidak biasa untuk menjebak Jokowi.
Sekali lagi, Jokowi bukan Presiden bodoh, dia tahu kapan harus ke papua dan kapan tidak. Yang bodoh adalah yang membuat strategi ini. Gak kapok-kapok, semua strategi mereka selama ini dengan mudah dipatahkan oleh Jokowi. Kok gak belajar dari pengalaman ya?
Makanya strategi yang mereka buat tidak pernah berhasil, karena mereka tidak pintar menyembunyikan diri. Begitu telanjang menampakkan diri menyerang Jokowi, tapi mereka lupa untuk menyerang kelompok rasis, kelompok teroris dan kelompok yang berbuat anarkis agar terlihat natural. Padahal yang membuat masalah bukanJokowi
Jadi sangat jelas ya arahnya. Sayang mereka tidak cukup pintar membuat strategi sehingga begitu tampak tujuan mereka mau menggagalkan Jokowi dilantik sebagai Presiden 2019-2024.
Makanya kalau sewa ahli strategi jangan yang murahan, hasilnya murahan juga. hehehe..