Tingkatkan Risiko Kematian Hingga 12 Persen, Ini Dia 5 Dampak Buruk Kurang Tidur

Tingkatkan Risiko Kematian Hingga 12 Persen, Ini Dia 5 Dampak Buruk Kurang Tidur

26 September 2019 Off By Meliana Leonardi

NESIATIMES.COM – Karena takut pekerjaan menumpuk, banyak orang lebih memilih menyelesaikannya dibandingkan beristirahat dan pergi tidur meskipun sudah lelah.

Tanpa disadari kurang beristirahat dan tidur dapat menyebabkan kondisi makin memburuk. Tidur adalah sebuah kebutuhan yang dapat memulihkan keadaan fisik kita.

Sebuah kajian menemukan orang yang durasi tidurnya kurang dari 6-8 jam per malam risiko kematiannya meningkat hingga 12 persen.

Tak hanya itu, kurangnya durasi tidur dapat menyebabkan efek mengerikan lainnya. Antara lain sebagai berikut:

1. Berat badan naik

Saat kekurangan tidur tubuh akan kekurangan energi dan produksi hormon leptin akan menurun. Leptin merupakan hormon yang menyebabkan rasa kenyang.

Berkurangnya hormon leptin akan membuat tubuh menjadi mudah lapar. Saat dalam kondisi lapar orang-orang akan lebih tergoda untuk memakan camilan saat malam hari. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

 

2. Penyakit jantung

Kurang tidur dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung. Gangguan tidur merusak kontrol produksi sel inflamasi yang mengarah pada lebih banyak peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Kurang tidur dapat memicu penyakit jantung seperti serangan jantung dan jantung berdebar-debar.

 

3. Halusinasi

Kurangnya durasi tidur dapat menyebabkan gangguan pada sistem neurologis seperti halusinasi dan pengelihatan kabut.

Ketika seseorang kurang tidur hal yang paling mungkin terjadi adalah halusinasi. Halusinasi adalah keadaan dimana seseorang membayangkan hal-hal yang tidak wajar.

Seperti berbicara dengan benda mati atau berbicara pada diri sendiri. Halusinasi dapat terjadi sesaat setelah bangun tidur atau pun sebelum tidur.

 

4. Mood Swing  

Hormon kortisol berperan pada penggunaan gula atau glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh untuk menyediakan energi.

Hormon kortisol juga berfungsi mengendalikan stres yang dapat dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional.

Saat kita kurang tidur, kadar kortisol akan naik. Sebaliknya, tidur malam yang nyenyak secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh.

Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan perubahan perasaan hati yang tak menentu.

 

5. Respons lambat

Pada saat tidur, koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan. Jika waktu tidur terganggu, otomatis kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan pun akan mengalami gangguan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan mengolah informasi.

Kurang tidur akan mengakibatkan seseorang mengantuk, yang merupakan salah satu penyebab orang mudah lupa.

Mengantuk juga menyebabkan hilangnya kemampuan berkonsentrasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka jangan kaget jika ingatan Anda melemah.

 

Agar jadwal tidur kembali ke normal, coba bangun pada waktu yang sama setiap hari, tidur siang sekitar 30 menit dan berolahraga pagi.

(EFG/MEL)