Viral Kades Tak Percaya COVID-19, Hingga Bikin Baliho Maki-maki Pejabat, Ya Ampun

Viral Kades Tak Percaya COVID-19, Hingga Bikin Baliho Maki-maki Pejabat, Ya Ampun

16 Juli 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto mengaku tidak percaya dengan adanya Covid-19.

Hingga saat ini Samto juga enggan untuk memakai masker dan menjamin warganya untuk menggelar hajatan.

Namun, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Jenar menentang kebijakan Kades Samto yang mengizinkan warganya menggelar hajatan itu dan membubarkannya.

Hal itu membuat Samto marah lantaran ia sudah menjamin warganya untuk bisa menyelenggarakan hajatan, namun kenyataannya tidak.

Sementara itu, Samto memasang baliho berukuran sekitar 3×4 meter berisi makian kepada pejabat yang terpampang di tepi jalan Desa Jenar sejak Rabu pagi (14/7/2021).

Pada baliho itu juga tertera foto Kades Jenar, Samto, dengan pakaian dinasnya.

Berikut tulisan yang tertera pada baliho tersebut:

IKI JAMAN REVORMASI. ISIH KEPENAK JAMAN PKI. AYO PEJABAT MIKIR NASIBE RAKYAT. PEJABAT SING SENENG NGUBER-NGUBER RAKYAT KUI BANG**T. PEJABAT SENG GOLEKI WONG DUWE GAWE IKU KERE. PEGAWAI SING SIO KARO SENIMAN SENIWATI KUI B**INGAN.”

Mendapati laporan soal baliho itu, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Jenar menerjunkan tim ke lokasi.

Tim terdiri atas tiga aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Jenar, lima anggota Polsek Jenar dan tiga anggota Koramil Jenar.

Kapolsek Jenar, AKP Suparjono, membenarkan adanya kegiatan pencopotan spanduk berisi cacian kepada pemerintah itu di Desa Jenar.

Saat tim datang untuk membongkar baliho itu, Kades Jenar, Samto, juga datang ke lokasi.

Samto berusaha menghalang-halangi petugas yang akan membongkar baliho itu. 

Ia bahkan mengancam akan memasang kembali baliho itu jika petugas membongkarnya.

“Dia bilang, mang copot mangke kula pasang kaleh warga kula maleh [silakan dicopot nanti saya pasang bersama warga saya lagi],” ujar Kasi Trantib Kecamatan Jenar, Kardiyono, menirukan perkataan Kades Jenar, saat dikutip dari okenews, Rabu(14/7/2021).

Menurut Samto, peraturan yang pemerintah buat banyak menyengsarakan warga.

“Ia memang pernah memakai masker, tapi tidak dipakai untuk menutup hidung dan mulut. Masker itu dipakai di jidatnya. Kesannya seperti mau melecehkan,” ujar warga Jenar yang keberatan disebutkan namanya.

(Mel/Mel)