Waspada! WHO Catat Subvarian Delta Covid-19 AY.4.2 Menyebar ke 42 Negara

Waspada! WHO Catat Subvarian Delta Covid-19 AY.4.2 Menyebar ke 42 Negara

9 November 2021 Off By Redaksi

NESIATIMES.COM – Meski kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun, masyarakat tetap harus waspada karena virus corona terus bermutasi.

WHO menyatakan subvarian delta Covid-19 varian AY.4.2 kini telah menyebar setidaknya ke 42 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia.

Melansir dari Forbes pada Selasa (9/11/2021), AY merupakan varian Covid-19, seperti varian Delta.

Sementara ada subvarian, yang merupakan varian dari varian.

AY.4.2 sendiri merupakan subvarian Delta yang sudah memunculkan tiga mutasi tambahan.

Termasuk dua yang mempengaruhi protein lonjakan yang sangat penting yang melapisi permukaan virus bernama A222V dan Y145H.

Beberapa orang menyebut subvarian tersebut sebagai Delta Plus, meskipun bukan satu-satunya Delta Plus yang ada.

Dalam bereplikasi, virus bisa seperti orang mabuk yang membuat fotokopi berkas sehingga membuat kesalahan.

Oleh karena itu, salinan virus berikutnya mungkin sedikit berbeda dengan yang ditaburkan pada dalam kode genetiknya.

Beberapa di antaranya bisa menghasilkan versi virus baru yang lebih lemah, namun beberapa lainnya justru membuat virus yang lebih kuat.

Ahli biologi molekuler dan sel dari Universitas Oxford Dr Roselyn Lemus-Martin menyebut AY.4.2 belum dominan di negara yang terinfeksi.

“Saat ini, strain telah ditemukan di beberapa negara lain, tetapi tidak menjadi dominan,” ujarnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Dia menyebut situasi ini mirip seperti varian Lamda yang awalnya membuat orang-orang khawatir.

Akan tetapi pada akhirnya kehadiran varian tersebut makin berkurang di tempat-tempat seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Di sisi lain, Kepala Divisi Ilmu Patologi di Sidra Medicine, Qatar mengatakan belum jelas apakah AY.4.2 ini lebih menular atau dapat mengurangi antibodi dari vaksin.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang bisa memicu penyebaran varian baru Covid-19.

Salah satunya ialah kebijakan protokol kesehatan dari pemerintah dan bagaimana kepatuhan dalam menjalankannya.

(Mel/Rah).