
Wisuda di Usia 85 Tahun, Kakek Sidik: Menuntut Ilmu Tak Kenal Usia
18 November 2019NESIATIMES.COM, BAUBAU – Kakek 85 tahun di Baubau, La Ode Muhammad Sidik jadi wisudawan tertua di Universitas Muhammadiyah Buton (UMB). Kakek 15 cucu itu merupkan alumni Diploma Tiga (D-3) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Halu Oleo pada tahun 1999.
Dia kembali meraih gelar sarjananya (S-1) dengan jurusan yang sama pada pada acara wisuda Sarjana angkatan XIV Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) di Aula Graha Puspa, Sabtu (16/11/2019). Usianya sudah 85 tahun, sehingga tercatat sebagai wisudawan tertua diantara 919 wisudawan.
Dalam prosesei Rapat Senat Terbuka Program Sarjana angkatan XIV UM Buton, La Ode Muhamad Sidik menjadi salah satu perhatian.
Hal itu terlihat ketika LM Sidik menuju panggung utama dan sangat jelas terlihat seluruh jajaran Rektorat telah antusias menyambutnya hingga Rektor UM Buton, Dr Wa Ode Alzarliani terlihat terharu saat menyematkan tanda sarjana kepadanya.
“Ini merupakan bukti bahwa dalam menuntut ilmu tak kenal usia,” ungkapnya.
Diketahui, LM Sidik memulai kuliah di UM Buton pada tahun 2012. Ia kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) program studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan berhasil meraih gelar sarjana setelah 7 tahun menjalani proses perkuliahan.
Pria yang memiliki sembilan orang anak dengan 15 cucu dan tiga cicit tersebut mengankat judul skripsi Mengkaji Sastra Indonesia Dalam Puisi Wolio Buton dan berhasil lulus dengan IPK 3,5.
Sebelumnya, pada tahun 1999 LM Sidik juga mengambil Gelar Diploma III (D3) pada Universitas Halu Oleo (UHO) dengan jurusan yang sama yaitu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
LM Sidik juga bercerita bahwa banyak dosennya merupakan mantan muridnya sebab beliau juga merupakan pensiunan Guru di SMP Negeri 1 Baubau.
LM sidik mengaku tetap menuntut ilmu meski usianya yang telah senja karena termotivasi pada anjuran Nabi Muhammad SAW yang mengatakan “tuntutlah ilmu walau sampai keliang lahat”
“Selain itu, yang memotivasi saya juga adalah anak-anak saya dan juga mantan murid saya dulu,” tuturnya.
Gelar untuk Anak
“Gelar sarjana ini saya persembahkan kepada anak-anak saya,” lanjutnya
Selama proses perkuliahan, LM Sidik mengaku semua berjalan seperti biasa. “Biasa saja, dosen-dosennya juga mantan siswa saya,” pungkasnya.
LM Sidk berharap banyak generasi muda yang lulusan UM Buton bisa menjadi sastrawan di Indonesia.
“Siapa tahu nanti ada pujangga yang bersal dari Baubau,” ucapnya sambil tersenyum.
Kegigihan dan ketekunan LM Sidik dalam menempuh dunia pendidikan bisa menjadi motivasi dan dorongan bai kaum muda saat ini bahwasanya yang tua sajah masih memiliki semangat di dunia pendidikan maka yang muda harus bisa melanjutkan semangat dan kegigihan kaum tua tersebut.