Heboh! Netizen Tuding Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Rekayasa
5 November 2019JAKARTA – Presiden Joko Widodo memperpanjang waktu pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang baru dilantik, Jenderal Idham Azis, Jokowi memberi waktu hingga awal Desember.
“Tadi saya sudah sampaikan kepada Kapolri yang baru, saya beri waktu sampai awal Desember,” kata Jokowi kepada para wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada 11 April 2017, seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Serangan itu mengenai kedua matanya, menyebabkan kerusakan parah di mata kiri Novel.
Hingga 2,5 tahun, kasus itu belum juga terungkap. Sejumlah pegiat antikorupsi pun menilai polisi dan pemerintah seperti tak serius mengungkap pelaku dan aktor intelektual penyerangan terhadap penyidik yang kerap menangani kasus korupsi kakap tersebut.
Sejumlah pemilik akun media sosial di Twitter malah menuding adanya rekayasa dalam penyiraman air keras terhadap Novel.
Akun-akun itu mencuit dengan narasi soal adanya skenario rekayasa di kasus Novel Baswedan.
“Mungkin dulu Novel Baswedan cuma kena tetes air keras, bukan disiram air keras macam vokalisnya saint loco yang mukanya melepuh semua,” tulis pemilik akun @Agung***.
Tempo memperoleh salinan medical record Novel yang menyatakan bahwa Novel mengalami luka parah di dua matanya.
Medical record itu berasal dari Eye and Retina Surgeon Singapore. Catatan tersebut menjelaskan bahwa Novel menjalani serangkaian perawatan karena kerusakan di kedua matanya.
***
Artikel ini telah tayang di Tempo.co dengan judul “Netizen Tuding Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Rekayasa”