Iwan Sutrisman Telaumbanua, Diduga Dibunuh Oknum Pomal Lanal Nias, Begini Kronologi Kejadiannya
30 Maret 2024 Off By RedaksiNESIATIMES.COM – Seorang eks casis Bintara TNI AL Gelombang 2 Tahun 2022, Iwan Sutrisman Telaumbanua, diduga menjadi korban pembunuhan.
Selama lebih dari satu tahun pihak keluarga mengira anak mereka telah menjadi pasukan khusus marinir.
Namun ternyata korban telah tewas di tangan oknum Pomal Lanal Nias berinisial Serda PA pada 24 Desember 2022 lalu.
Dandenpom Lanal Nias Mayor Laut (PM) Afrizal membenarkan hal tersebut.
Afrizal mengatakan saat ini pihaknya telah mengantarkan pelaku ke Padang dan untuk menjalani proses di sana karena tempat kejadian perkara terjadi di sana.
Menurut Afrizal, pihak Pom Lanal Nias hanya bertugas mengungkap kasus tersebut.
Baca Juga:
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Sabtu (30/3/2024) menurut pengakuan Serda PA, ia melakukan pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua bersama dengan seorang teman.
Tak hanya itu, selama kurun waktu setahun lebih, dari 2022 hingga 2023, pelaku ternyata juga menguras harta keluarga korban.
Adapun kasus ini terungkap setelah pihak keluarga korban curiga karena anak mereka hilang tanpa kabar setelah mengikuti pendidikan.
Keluarga kemudian melapor ke Komandan Posal Lahewa pada Senin (25/3/2024).
Namun bukannya menemukan sang anak, keluarga korban malah mendapat kenyataan pahit.
Baca Juga:
Anak yang mereka kira telah menjadi prajurit TNI AL itu, ternyata tewas dibunuh Serda PA secara keji.
Kronologi Kejadian
Laporan Dandenpom Lanal Nias menjelaskan pertemuan korban dengan Serda PA bermula saat pendaftaran Calon Bintara TNI AL di Lanal Nias.
Kala itu, saudara korban, Antonius Paiman Telaumbanua, menemui Serda PA yang telah ia kenal di Gunungsitoli.
Dia menanyakan kepada Serda PA apa ada jalur yang bisa membantu meluluskan korban Iwan.
Kemudian Serda PA mengaku bisa membantu meloloskan dengan jaminan uang sebesar kurang lebih Rp 200.000.000.
Namun saat mengikuti seleksi bintara gelombang II tahun 2022, Iwan tidak lulus (TMS).
Serda PA lantas menyarankan Iwan untuk mengikuti tes di Padang.
Baca Juga:
Selanjutnya, pada tanggal 16 Desember 2022, Serda Adan mendatangi rumah keluarga Iwan di Desa Lahusa Idanetae.
Dia menyampaikan kepada keluarga agar membawa Iwan ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana.
Nantinya ia akan dibantu oleh pamannya yang berdinas di Lantamal II Padang.
Keluarga korban setuju dan menanggung segala biaya perjalanan ke Padang, berangkat melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
Lalu pada tanggal 22 Desember 2022 Serda Adan mengirimkan foto Iwan kepada keluarga.
Pada foto tersebut, Iwan tampak mengenakan pakai dinas lengkap dengan kepala yang sudah gundul.
Dia menyampaikan bahwa Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang.
Pada April 2023, Serda Adan kembali menghubungi keluarga Iwan lewat pesan WA agar menyiapkan burung murai batu sebanyak 2 ekor untuk diserahkan kepada pamannya yang berdinas di Padang.
Baca Juga:
11 Jenderal Polri Resmi Naik Pangkat, 1 Berpangkat Komjen, Berikut Daftar Namanya – NESIATIMES.COM
Keluarga Iwan kemudian membeli 2 ekor burung murai seharga Rp 14.000.000 lalu menghubungi Serda PA.
Ia kemudian datang ke rumah korban di Desa Lahusa Idanetae untuk mengambil burung tersebut dan membawanya ke Padang.
Saat datang mengambil burung, dia juga menyampaikan agar keluarga menghadiri pelantikan Iwan Sutrisman di Tanjung Uban.
Pada tanggal 3 September 2023, Serda PA kembali menghubungi keluarga Iwan agar menghadiri pelantikan di Tanjung Uban awal Oktober 2023.
Saat itu, ia juga meminta uang untuk ongkos berangkat ke Tanjung Uban agar bisa ikut menghadiri pelantikan sebesar Rp 3.700.000.
Selanjutnya tanggal 3 Oktober 2023, 4 orang keluarga Iwan berangkat dari Lahusa Idanotae menuju ke Tanjung Uban untuk mengikuti acara pelantikan.
Mereka yakni Ama Rohani Telaumbanua, kakek dari Iwan Sutrisman Telaumbanua dan Ama Pian Telaumbanua, ayah Iwan Sutrisman Telaumbanua.
Kemudian Ama Princes Telaumbanua dan Yanto Telaumbanua, kakak korban.
Setibanya di Tanjung Uban pada tanggal 6 Oktober 2023, keluarga Iwan menghubungi Serda PA untuk menanyakan kapan hari pelantikan.
Serda PA mengatakan kepada keluarga bahwa pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Iwan terpilih menjadi pasukan khusus Marinir sehingga keluarga menunggu kepastian selama 1 minggu di Tanjung Uban.
Keluarga yang tidak memperoleh kepastian soal pelantikan dan keberadaan Iwan lantas memutuskan untuk pulang ke Nias pada 15 Oktober 2023.
Selanjutnya pada Januari 2024, keluarga Iwan menemui Serda PA di Kantor Pomal Lanal Nias untuk mempertanyakan kepastian keberadaan Iwan serta pelantikannya.
Serda PA tidak memberikan kepastian, namun menyampaikan akan bertanggung jawab penuh kepada keluarga untuk Iwan.
Tanggal 5 Februari 2024, keluarga kembali kembali menemui Serda PA di Mess Pomal Lanal Nias.
Serda PA justru kembali meminta uang sebesar Rp 1.450.000 untuk beli pulsa agar bisa menghubungi lettingnya yang berada di pendidikan.
Namun saat itu keluarga tidak bisa berkomunikasi dengan Iwan.
Hingga pada 25 Maret 2024, keluarga Iwan menghubungi Pgs Dan Posal Lahewa dan melaporkan permasalahan tersebut.
Pada 28 Maret 2024 sekira pukul 08.41 WIB, Serda PA mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022 sekira pukul 17.30 WIB.
Pembunuhan tersebut ia lakukan bersama temannya yang bernama Alvin.
Menurut Serda PA, Alvin yang menjadi eksekutor membunuh korban dengan menusuk bagian perut sebanyak 3 atau 4 kali di daerah Talawi Sawahlunto.
Kemudian mayat korban dibuang ke jurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan.
Yuk! baca artikel menarik lainnya dari NESIATIMES.COM di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp NESIATIMES.COM – DI SINI
(Tar/Rah).